Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melawan Strategi Bertahan Rusia, Bagaimana Sebaiknya ofensif Ukraina?

10 Juni 2023   00:48 Diperbarui: 10 Juni 2023   09:45 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum dapat dipastikan Ukraina menjalankan keunggulan teknologi seperti itu mengingat pola ofensif Ukraina pada saat ini (sekali lagi hingga saat ini) sangat mudah dibaca oleh Rusia.

Meskipun Ukraina berkata masih mampu melaksanakan ofensif berjilid-jilid dan punya stok 600-an tank dan ratusan kendaraan militer di sekitar Orikiv ada baiknya mengkaji ulang rencananya mengingat lawan yang dihadapi adalah sebuah negara super power, pasukan bekualitas dan punya peralatan militer berteknologi tinggi.

Namun jika Ukraina bersikeras meneruskan ofensifnya perlu diperhatikan adalah :

  • Senjata yang diberikan barat musti berteknologi lebih hebat dari yang Rusia miliki, termasuk di dalamnya adalah pesawat tempur yang dapat membantu pengamanan ruang udara saat melakukan ofensif.
  • Tentara Ukraina musti diisi oleh tentara barat yang sangat terlatih menggunakan peralatan barat dan teralatih dalam militer
  • Moral tentara Rusia musti sedang runtuh akibat kekalahan demi kekalahan termasuk kekurangan jumlah petempur

Tetapi kapan itu bisa terjadi karena sebaliknya pasukan Rusia justru memperlambat tempo ofensif guna memperpanjang usia perang sambil memperkuat personil dan memperbaharui teknologi senjatanya?

Maju kena, mundur pun kena. Petempur Ukraina seperti merasa dalam tekanan barat karena memaksa Ukraina musti menang. Sementara itu sejumlah negara barat mulai hitung-hitungan biaya dan hasil akhir yang dicapai ternayta belum menjanjikan.

Sejumlah negara mulai gelisah melihat pengorbanan harta benda dan biaya mereka keluarkan sangat besar.

Sebelum menutupi artikel ini penulis teringat bahwa Ukraina pernah berjanji akan terus melakukan serangan balasan berjilid-jilid. Kegagalan oefensi yang satu bukan berarti akhir segalanya karena Ukraina memang punya aneka"stok" yang berlimpah. 

Hanya saja perlu digaris bawahi adalah setiap stok pasti ada batas atau akhirnya. Sama seperti kata pepatah setiap perang pasti akan ada akhirnya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun