Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Tangisi Bakhmut, Simbol Perlawanan Terancam Jatuh ke Tangan Rusia

17 Mei 2023   02:15 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:36 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada perang yang mudah, tapi perang Ukraina ini sangat berat. Itu sebabnya ada yang menyebutnya sebagai "Meat Grinder" untuk melukiskan betapa sadisnya perang Ukraina terutama di kota Vulehdar, Marinka, Adivka dan Bakhmut serta hutan Kreminna.

Terlepas dari jumlah korban Rusia dan Ukraina di kota Bakhmut dan sekitarnya dalam kurun waktu 9 bulan 2 minggu terakhir faktanya adalah Kota Bakhmut yang eksotis di mata Rusia hampir dapat dikatakan akan jatuh sepenuhnya ke tangan Rusia.

Hingga saat artikel ini dibuat pada 17 Mei 2022 pasukan Rusia yang didominasi pasukan bayaran (PMC) Wagner telah menguasai 95-96% kota Bakhmut. 

Wilayah yang masih diuasai pasukan Ukraina hanya beberapa blok sepanjang 2,5 km dengan lebar 850 meter di kawasan barat kota Bakhmut. Secara teori, jika tidak ada perubahan yang bersifat ajaib, dalam seminggu ini seluruh kota Bakhmut bisa jatuh ke tangan Rusia.

Jika itu terjadi dapat dipastikan Bakhmut akan resmi berganti nama kembali menjadi Artemovsk. 

Posisi pasukan Ukraina (panah biru) di pinggiran kota Bakhmut dan ofensif Rusia (panah merah) per 16 Mei 2023. Sumber @Suriyakmaps
Posisi pasukan Ukraina (panah biru) di pinggiran kota Bakhmut dan ofensif Rusia (panah merah) per 16 Mei 2023. Sumber @Suriyakmaps

Jangan tangisi jatuhnya Bakhmut karena pasukan Ukraina telah berusaha sekuat tenaga mempertahankan Bakhmut dengan segala risiko dan biaya.

Sebaliknya dengan seluruh pengorbanannya Rusia boleh jumawa memperoleh pencapaian ini. Namun tantangan Rusia akan semakin besar seiring dengan semakin luas area (wilayah) Ukraina yang dikuasai. Selain memerlukan jumlah pasukan yang cukup untuk "pembersihan" area yang direbut juga memerlukan petempur segar untuk ofensif ke berbagai fron di kawasan baru.

Siapapun yang kalah atau menang dari pertempuran paling gila pada abad ke 21 ini tetaplah menanggung kerugian di berbagai bidang.

Oleh karenanya sebaiknya solusi diplomasi damai segera diakukan, sebelum eskalasi meningkat ke perang nuklir antara Rusia dan Barat, di mana yang kalah jadi debu dan yang menang jadi arang.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun