Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rusia Umumkan Kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, Perang Besar Jadi Kenyataan?

22 Februari 2022   04:12 Diperbarui: 24 Februari 2022   17:30 2770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat artikel ini disiapkan, Kremlin benar-benar telah mengumumkannya. Vladimir Puitin telah mengakui kemerdekaan LPR dan DPR pada 22 Pebruari 2022 setelah berunding dengan dewan keamanan nasional Rusia dengan sikap sebagai berikut :

  • Lavrov - Mengakui
  • Bortnikov - Mengakui
  • Shoigu - Mengakui
  • Volodin - Mengakui
  • Matvienko - Mengakui
  • Naryshkin - Mengakui
  • Bells - Mengakui
  • Shchegolev - Mengakui
  • Zolotov -Mengakui
  • Mishustin - Mengakui
  • Medvedev - Jika tidak ada perkembangan positif, Mengakui
  • Patrushev - Beri waktu 2-3 hari. Mengakui jika Biden tidak kooperatif

 Alexei Nikolsky/Russian Presidential Press and Information Office/TASS 
 Alexei Nikolsky/Russian Presidential Press and Information Office/TASS 

Dunia mencatat bahwa DPR dan LPR merdeka pada 22 Pebruari 2022 setidaknya dicatat oleh Rusia dan aliansinya.

Jelas sekali ini adalah sebuah pengakuan yang sangat ditentang oleh Ukraina dan negara barat terutama AS dan aliansi NATO dan dari tanggal ini kemungkinan besar menjadi tonggak lahirnya perang Rusia- Ukraina atau meluas perang Rusia melawan NATO.

Evakuasi warga dari kota-kota besar dan desa terluar dekat perbatasan di kantong Donbas telah mulai berjalan. Mereka dievakuasi ke kawasan yang terdekat dengan perbatasan Rusia.

Sementara itu rencana mediasi antara Biden dan Putin yang diprakarsai oleh Presiden Prancis Emanuel Macron tidak akan menjadi kenyataan karena pada prinsipnya ke dua pemimpin tersebut mempunyai agenda masing-masing yang saling bertolak belakang. 

Progres penyebaran pasukan Rusia kini nyaris mengepung Ukraina dari tiga sisi. Dari sisi barat (Belarusia), dari sisi selatan perbatasan Rusia dan dari timur (Donbas) dan sedikit di utara dari semenanjung Crimea.

Sejumlah tank T72-B3 telah dilengkapi anti ATGM Javelin. Beberapa diantaranya telah dimodifikasi pada Turret atau kubahnya juga telah dipasang sistem TOS-1A yang mampu meluncurkan 24 roket berturut-turut seperti sistem MLRS. 

Beberapa pesawat tempur Rusia yang sedang melakukan latihan khusus di atas laut Hitam pada 21 Pebruari 2022 diintersep oleh 3 F-16 Turki. Tidak jelas apa pesan Turki di balik aksi tersebut namun faktanya posisi Turki terhadap Ukraina adalah sangat dekat. 

Turki adalah negara pertama mengakui kemerdekaan Ukraina pada 24 Agustus 1991. Meskipun Erdogan berada dalam posisi dilematis namun telah telah mengirimkan versi Bayraktar yang lebih moncer guna memata-matai aksi milisi Donbas atau musuh Ukraina.

Di sisi lain, Turki masih membiarkan AL Rusia melintasi selat Bosphorus menuju ke laut Mediterania tempat pangkalan AL terbesarnya di timur tengah (Latakia, Suriah) atau sebaliknya dari pangkalan Latakia menuju ke laut Hitam seterusnya ke laut Azov.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun