Sebaliknya jika itu terjadi jelas neraka pembantaian akan terjadi di Ukraina. Dunia disuguhi bagaimana manusia akan terbunuh oleh aneka peluru yang dimuntahkan dari aneka senjata modern dari darat, udara, laut dan dasar laut.
Kota-kota atau desa berhantu seperti kisah Chernobyl akan tercipta kembali. Jika pada saat itu korban jiwa dan korban masa depan terjadi akibat kebocoran reaktor nuklir kini korban jiwa dan korban masa depan akan terjadi akibat adu kebencian di tanah Ukraina antara Rusia dan AS atas nama NATO.
Reaktor nomor 4 dan disusul nomor 3 Chernobyl di Ukraina meledak pada 26 April 1986 lalu, menyebabkan 100 orang meninggal dunia. Hampir 70 ribu orang diungksikan ke luar area yang lebih aman.
Desa Pripyat adalah satu diantara saksi bisu, desa tersebut telah menjelma menjadi desa "berhantu", namun yang lebih menghantui adalah ribuan orang selamat tapi terpapar radioaktif, kini masih dalam bayang-bayang kelam.
Jika perang benar-benar terjadi jelas sekali rakyat Ukraina akan lebih menderita jauh melebihi bayang-bayang hantu kehancuran akibat bencana Chernobyl 35 tahun yang silam.
Dilematis atau tidak, malu atau tidak, dendam atau apapun,sebaiknya AS, Rusia lebih rasional dalam memberi contoh pada dunia tentang bahaya perang bagi umat manusia di tengah keterbatasan planet bumi ini melayani manusia yang semakin aneh-aneh kebutuhannya.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H