Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Putin Menunggu Waktu Invasi atau Mengulur Waktu Siasati Provokasi?

16 Februari 2022   01:17 Diperbarui: 17 Februari 2022   00:35 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah suasana di suidut desa Pripyat yang ditinggalkan akibat bencana Chernobyl pada 1986. Sumbver :urbex.nl/pripyat

Sebaliknya jika itu terjadi jelas neraka pembantaian akan terjadi di Ukraina. Dunia disuguhi bagaimana manusia akan terbunuh oleh aneka peluru yang dimuntahkan dari  aneka senjata modern dari darat, udara, laut dan dasar laut.

Kota-kota atau desa berhantu seperti kisah Chernobyl akan tercipta kembali. Jika pada saat itu korban jiwa dan korban masa depan terjadi akibat kebocoran reaktor nuklir kini korban jiwa dan korban masa depan akan terjadi akibat adu kebencian di tanah Ukraina antara Rusia dan AS atas nama NATO.

Reaktor nomor 4 dan disusul nomor 3 Chernobyl di Ukraina meledak pada 26 April 1986 lalu, menyebabkan 100 orang meninggal dunia. Hampir 70 ribu orang diungksikan ke luar area yang lebih aman.

Sebuah suasana di suidut desa Pripyat yang ditinggalkan akibat bencana Chernobyl pada 1986. Sumbver :urbex.nl/pripyat
Sebuah suasana di suidut desa Pripyat yang ditinggalkan akibat bencana Chernobyl pada 1986. Sumbver :urbex.nl/pripyat

Desa Pripyat adalah satu diantara saksi bisu, desa tersebut telah menjelma menjadi desa "berhantu", namun yang lebih menghantui adalah ribuan orang selamat tapi terpapar radioaktif, kini masih dalam bayang-bayang kelam.

Jika perang benar-benar terjadi jelas sekali rakyat Ukraina akan lebih menderita jauh melebihi bayang-bayang hantu kehancuran akibat bencana Chernobyl 35 tahun yang silam. 

Dilematis atau tidak, malu atau tidak, dendam atau apapun,sebaiknya AS, Rusia lebih rasional dalam memberi contoh pada dunia tentang bahaya perang bagi umat manusia di tengah keterbatasan planet bumi ini melayani manusia yang semakin aneh-aneh kebutuhannya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun