Berdasarkan penjelasan di atas polemik tentang IKN dan sebutan Nusantara tidak dibesar-besarkan. Tanpa bermaksud menafikan perbedaan pendapat ada baiknya jernih melihat ke depan berserta kemungkinan potensi masalah lainnya.
Sekadar contoh melihat ke depan begini. Jika nama IKN adalah "Gunung Dewata" kesannya terlalu ke daerah tertentu. Disebut "Sungai Limau" juga ke daerah tertentu. Ditulis Darussalam juga ke kawasan tertentu. Apalagi mirip nama kota di Eropa Timur langsung tidak percaya sambil ketawa guling-guling.
Ujung-ujungnya ribut lagi. Yang satu minta ini yang lain minta itu, yang lainnya mikir-mikir dulu. Tidak perlu sekolah tinggi-tinggi menganilisanya, berbeda pendapat semacam ini kapan selesainya?
Bagi yang berbeda pendapatpu jangan gusar. Koes Plus pun sudah menyiapkan lagunya berjudul "Kembali Ke Jakarta" yang terdapat dalam album bertajuk Dheg Dheg Plas rilisan tahun 1969.
Tapi ini bukan untuk menggagalkan pindah IKN melainkan untuk orang-orang yang betapa muaknya pada Jakarta namun tetap harus kembali ke Jakarta, entah sampai kapan. Mungkin jika IKN Nusantara menemukan jati atau faktanya sendiri tidak sesuai harapan.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H