Atas situasi tersebut kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia hendaknya mewaspadai aktifitas gunug berapai Hunga Tonga. Masalahnya aktifitas gunung berapi bawah laut susah diprediksi kapan akan berakhir. Terlebih lagi erupsinya sangat sulit diteksi, tidak seperti mendeteksi aktifitas gunung berapi di atas permukaan laut.
Mengingat Hunga Tonga sedang rewel dan tidak diketahui kapan puncak erupsinya dia telah mengirim pesan bahwa jangkauan yang jauh saja mampu diterjang konon lagi kawasan yang terdekat dengannya.
Awan dari abu vulkanik telah dimuntahkan setinggi 20 km (20.000 m) ke udara. Itu adalah pesan yang sangat serius. Tak heran jika Ilmuwan Emily Lane dari National Institute of Water and Atmospheric Research, Selandia Baru, mengatakan ini adalah erupsi yang 'sangat signifikan'.
Hendaknya pihak terkait dengan hal ini mengeluarkan semacam warning kepada masyarakat Indonesia agar waspada menyikapi amukan Hunga Tonga lebih lanjut dalam beberapa hari terkahir guna mengingatkan masyarakat pada potensi bencana alam tak terduga akibat erupsi Hunga Tonga.
Hunga Tonga sedang mencari mengamuk, jangan sampai kita lalai dengannya. Setidaknya mewaspadai kawasan pantai untuk sementara waktu sampai para ahli berkompeten memberi pengumuman yang berarti aman.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H