Istilah "Presisi" memang mudah dihafal dan diingat tapi perlu ekstra keras merincinya karena terdiri dari kata atau frase yang tergolong butuh energi mengingatnya.
Dengan kata lain Transparansi Berkeadilan adalah sebuah harapan jika tak pantas disebut impian. Untuk merealisasikannya butuh ekstra energi melebihi energi memahami akronim tersebut.
Jika ingin membuktikan cobalah sekarang ulangi, apa kepanjangan dari Presisi dalam slogan program Kapolri Sigit S.Prabowo?
Setidaknya butuh beberapa detik mengingat "Prediktif, Responsibility (bertanggung jawab) dan Tansparansi Berkeadilan."
Setiap Kapolri memiliki tantangan sesuai jamannya, terlebih Kapolri pasca jaman Reformasi hingga kini ketika persoalan Hak Azasi Manusia (HAM) harus direspon sedemikian rupa di tengah upaya menegakkan ketertiban dan keamanan dalam masyarakat yang semakin dilanda krisis pelanggaran hukum.
Setiap Kapolri pasti mempunyai program kerja khusus disamping program utama Polri. Untuk mensosialisasikan programnya Kapolri membuat terobosan-terobosan program.
Apapun istilah dan bentuk programnya selayaknya memperimbangkan sisi mudah dalam mengingatnya mudah juga dalam implementasi dan pengawasannya.
Kita berharap hadirnya Polisi yang lebih profesional di segala bidang sesuai semangat Catur Prasetya dan Tribrata yang telah dicetus 6 dekade yang silam, tidak lapuk oleh perkembangan jaman dan tidak terkikis oleh tekanan hedonisme.
Sekadar mengingatkan, masyarakat butuh sentuhan Melindungi, Mengayomi dan Melayani setulus hati dari Polisi.
Jika ada yang bilang "ini pun bombastis" apalagi yang kita harapkan? wallahualam bissawwab..
abanggeutanyo