Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Khawatir Seperti Najibullah dan Khadafi, Ashraf Ghani Pilih Kabur

21 Agustus 2021   06:30 Diperbarui: 22 Agustus 2021   18:31 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar. Kiri :documentingreality.com. Tengah : Capture dari Video. Kanan : Khaama.com. Diedit dan gabung oleh penulis

Berdasarkan hasil pemilu Presiden Afganistan 28 September 2019 lalu Mohammad Ashraf Ghani adalah Presiden Afganistan yang terpilih secara demokratis. Meski warga ikut serta hanya 19% faktanya dia menang, meraih 923 ribu suara atau 50% sehingga kembali berkuasa untuk periode 2019-2024.

Namun sejarah mengukir fakta lain, Ghani kabur ke Uni Arab Emirate (UAE) pada 15 Juli 2021 saat pasukan pemberontak Taliban beberapa jam di seluruh luar gerbang kota Kabul.

Ketika Taliban bergerak, seluruh pasukan elite dan polisi khusus kolap, tak terlihat di manapun. Tidak ada seorang pun menembakkan peluru mereka, kecuali dari pihak Taliban yang menembak ke atas guna merayakan kemenangan.

Kontras sekali dengan janji komandan militer pada Presiden bahwa mereka akan fight menahan ofensif Taliban jika mereka masuk ke Kabul.

Di istana Presiden pada Minggu siang itu sangat menegangkan. Ghani terpaksa ambil keputusan, melarikan diri.

Hanya mengenakan sandal jepit dan pakaian seadanya dia dipaksa meninggalkan Istana (Afganistan).

Empat unit mobil membawa dia dan istri serta dua orang terdekat menuju ke kedutaan AS. 

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Ghani kemudian menuju ke UAE.

Informasi kaburnya Ghani pertama sekali datang dari Zahir Aghbar, Dubes Afganistan untuk Tajikistan. Kepada AP News dia menuding Ghani telah kabur ke UEA setelah "mencuri" uang sebesar uang $169 juta AS dari kas negara dua hari sebelumnya.

Hal sama juga disampaikan jurubicara Dubes Rusia untuk Afganistan, Nikita Ishchenko. Menurutnya, banyak sekali uang yang berusaha dibawa ke helikopter namun tidak muat hingga dibiarkan berserakan di dekat landasan helikopter dalam komplek kedubes AS.

Ketika tiba di Doha Ashraf Ghani memberi klarifikasi di balik kaburnya dia dari negeri yang telah dipimpinnya selama 6,5 tahun.

Menurutnya dia pergi demi alasan keselamatan dan menghindarai pertumpahan  darah.

Pada kesempatan itu dia juga menyangkal membawa lari uang sebagaimana dituduhkan Dubesnya di atas.

Tampaknya alasan Ghani sangat kuat, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya pernah terjadi pembunuhan terhadap Presiden Afganistan dukungan Uni Soviet oleh Taliban beberapa dekade lalu.

Setelah Soviet mundur di Afganistan pada 1989 mereka masih memberi dukungan untuk Presiden Mohammad Najibullah hingga Januari 1992 karena kondisi di dalam negeri Uni Soviet sedang kacau.

Keputusan itu membuat posisi Najib melemah. 

Melihat gelagat tidak baik tersebut Abdul Rashid Dostam, Menteri Pertahanan Afganistan bersama 40 ribu pasukannya aliansi utara menyatakan berpihak pada komandan Mujahidin legendaris, Ahmad Sah Massoud. 

Momentum itu sekaligus menandakan Mujahiddin berkuasa dipimpin Presiden Burhanuddin Rabbani sekaligus menamatkan riwayat Najibullah.

Najibullah kemudian ingin terbang ke luar Afganistan dicegah oleh Massoud di bandara Kabul. Dia akhirnya ditahan di salah satu ruangan di kedubes India, sebagai tempat tahanan PBB, hingga 1996.

Menjelang Taliban berkuasa, pada September 1996 giliran Massoud menawarkan Najib segera meninggalkan Kabul, tapi -kali ini-Najib menolak.

Taliban akhirnya berhasil menjatuhkan pemerintah Mujahiddin. 

Pada siang itu Taliban menangkap Najib dan saudaranya Shahpur dari "tahanan PBB." Keduanya disiksa hingga tewas pada 26 September 1996.

Setelah meninggal dunia, ke dua mayat itu diikat di belakang truk dan diseret di sebuah lokasi jalan di kota Kabul.

Dua jasad yang tersisa itu lalu digantung di tiang lampu penerangan kota Kabul sekaligus menandai era hukum pemerintahan Taliban telah berlaku.

Sumber gambar. Kiri :documentingreality.com. Tengah : Capture dari Video. Kanan : Khaama.com. Diedit dan gabung oleh penulis
Sumber gambar. Kiri :documentingreality.com. Tengah : Capture dari Video. Kanan : Khaama.com. Diedit dan gabung oleh penulis

Nasib buruk seperti itu tidak saja dialami Najibullah. 

Muammar Khadafi awalnya juga memilih bertahan di Tripoli melawan pemberontak dukungan sekutu dalam perang saudara Libya juga berakhir tragis di tangan pemberontak.

Ketika di ambang kekalahan, Khadafi dan sisa pengawalnya berusaha lari ke lembah Jarret di luar kota Misrata. Konvoinya 14 kendaraan dibom oleh AS (Nato), pelariannya kandas.

Khadafi dan pengawal yang tersisa lari ke sebuah villa. Lalu Khadafi bersembunyi di sebuah gorong-gorong. 

Dia ditemukan, lalu ditangkap dan mengalami penyiksaan sangat keji. Dia tewas tidak sampai 1 jam setelah berada di tangan pemberontak pada 20 Oktober 2011.

Saddam Husein dan beberapa tokoh negara lainnya yang kalah dalam kudeta, pemberontakan, revolusi dan perang saudara juga hampir sama nasibnya cuma berbeda waktunya saja.

Tampaknya kekhawatiran seperti itulah menghantui Ghani, karenanya dia menulis "Untuk menghindari pertumpahan darah saya pikir lebih baik saya pergi," di akun facebook-nya.

Rencananya nanti Ashraf Ghani akan kembali lagi ke Afganistan. 

Beberapa warga Afganistan menghakiminya, rencana itu sangat musatahil meskipun sejumlah orang lain menilai Gani lebih obyektif.

Abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun