Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Media Berita Makin Gencar Beberkan Lemahnya Efikasi Vaksin Sinovac?

17 Juli 2021   05:03 Diperbarui: 17 Juli 2021   05:36 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Confusion surrounds the results of a Sinovac Biotech vaccine clinical trial in Brazil. Photo: EPA-EFE

Awalnya China memenangi "perlombaan" menghasilkan kandidat vaksin-anti virus corona. Kandidat vaksin yang mereka hasilkan lulus serangkaian uji klinis dan mendapatkan rekomendasi pemerintah.

Setelah diakui dalam aneka uji klinis dan diakui ahli kesehatan dunia lalu diproduksi secara massal dan dinantikan sejumlah negara termasuk Indonesia.

Pemerintah China dengan penuh bersemangat berencana menginokulasi (terutama) negara-negara berkembang dengan vaksin perusahaan mereka hasilkan. 

Masih teringat, hingga pertengahan Juni 2020 sejumlah negara kaya "antri" berebut pasokan vaksin dari China meskipun pembelian dalam jumlah terbatas.

Tapi akhir-akhir ini posisi vaksin China dalam vaksinasi global dibayangi kekhwatiran atas pasokan, harga yang tinggi dan tingkat kekebalan yang ternyata rendah.

Mengapa pemberitaan minor untuk vaksin buatan China kini muncul sangat deras, padahal daftar kajian tentang efikasi aneka vaksin yang diproduksi oleh berbagai negara telah lama ada, mudah ditemukan di mana-mana.

Mengapa negara-negara pemesan dan media berita baru menyadari efinitas vaksin buatan China rendah padahal pejabat teras China sendiri telah mengakui rendahnya daya kerja vaksin mereka dan menyarankan "mencampurnya" sebagai boster vaksin (suntikan tambahan dengan vaksin lain).

"Chinese vaccines don't have very high protection rates," ujar Gao Fu, pejabat pusat pengawasan penyakit China dalam sebuah acara konfrensi di Chengdu pada April 2021 lalu.

Sangat mengherankan meskipun ada yang mengatakan teori konspirasi bagaimana mendongkrak vaksin buatan Eropa dan AS dalam persaingan berebut pasar di seluruh dunia termasuk di negara Asean yang telah mendapat jatah sangat banyak.

Menurut informasi NikkeiAsia edisi 28 Juni 2021, jumlah vaksin yang dipesan oleh negara ASEAN berdasarkan merek vaksin hingga Juni 2021 adalah sebagai berikut :

Sumber : NikkeiAsia
Sumber : NikkeiAsia
Grafik di atas memperlihatkan vaksin Sinovac ternyata paling banyak dipesan oleh Indonesia. Mengacu pada garis grafik jumlahnya kira-kira 125 juta dosis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun