Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pelajaraan dari Helsinki untuk Atlet RI di Olimpiade Apapun

15 Juli 2021   11:19 Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:18 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Soekarno mengundang atlet Indonesia dan ofisial tim untuk Olimpiade Helsinki pada10 Juni 1952 di Istana Negara. Capture / screenshot dari kompaspedia.kompas.id edisi 15 September 2020.

Indonesia pertama kali berpartisipasi dalam Olimpiade musim panas adalah pada Olimpiade 1952 Helsinki, di Finlandia

Dalam hal apapun kesan pertama jarang pernah hilang dari ingatan. Begitu halnya kesan pertama mengikuti olimpiade tentu sangat berkesan sampai kini.

Sebelum berangkat ke Finlandia, 3 orang atlet dan ofisial team diundang Presiden Soekarno ke Istana Negara pada 10 Juni 1952.

Soekarno memberikan sedikit suntikan moral. Seperti api olimpiade yang tak pernah mati, Soekarno membakar semangat mereka agar tak pernah padam berjuang mengharumkan bangsa meraih medali. 

Di tempat lain nun jauh di sana, api olimpiade dibawa oleh 1.416 orang secara estafet selama 20 hari sepanjang 3.365 km dari sumbernya di kawsan Olympia Yunani akhirnya tiba di stadion, tepat saat pembukaan.

Pada saat pembukaan, tiga atlet Indonesia larut dalam bara api semangat 4.925 atlet dari 17 cabang olah raga dari 69 negara dalam olimpiade yang digelar dari 19 Juli hingga 3 Agustus 1952 di stadion Olimpic di kota Helsinki.

Atlet legendaris asal Finlandia, Paavo Johanes Nurmi donobatkan sebagai pembawa obor terakhir dan menyulutkan api di kaldron stadion, sekaligus menandai pembukaan yang dihadiri oleh 70.435 penonton di dalam stadion.

Meskipun disebut olimpiade "musim panas" tapi suhu udara rata-rata 15 derajat celsius ketika itu sangat terasa dingin untuk ukuran atlet Indonesia dan negara-negara tropis.

Tapi bukan perbedaan cuaca dan suhu tersebut jadi masalah untuk atlet Indonesia. 

Habib Suharko atlet renang 200 m ketika itu memang langsung tersisih dalam babak penyisihan. Tapi Soedarmojo atlet lompat tinggi bisa masuk dalam 20 besar lompat tinggi putra. Satu atlet lagi Thio Ging Wie dapat masuk 8 besar angkat besi kelas ringan dunia.

Lumayan... Itulah catatan kecil kesan pertama Indonesia di dalam kancah Olimpiade. 

Selain Indonesia pertama kali hadir dalam Olimpiade ketika itu ternyata Israel dan Tiongkok juga hadir pertama sekali dalam kancah Olimpiade Helsinki tersebut.

Catatan lainnya pada Olimpiade Helsinki adalah pengundurkan diri Taiwan sehari setelah pembukaan. Pada 20 Juli 1952 Taiwan angkat koper, protes atas keikut sertaan Tiongkok (RRT) pada ajang yang sama.

Kini, 6 dekade setelah pengalaman pertama di atas,  Olimpiade Tokyo 202 telah datang. Situasinya telah banyak berubah dalam segala bidang.

Bagaimana proses Jepang menang bersaing dengan Spanyol dan Turki serta persiapan sarana dan prasarana hingga menerapkan Biosecurity Protocol dalam menghadapi ancaman Covid-19 serta sistem keamanan guna mengantisipasi dari gangguan teroris dalam bentuk apapun telah banyak diulas oleh para penulis, sehingga tidak perlu diulang lagi di sini.

Intinya Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung  23 Jul hingga 8 Agustus 2021 diikuti 206 negara peserta termasuk 28 atlet Indonesia dari 8 cabang olah raga.

Dalam suasana pandemi Covid-19 Indonesia tetap hadir dalam pesta olah raga sedunia ini berkekuatan sama dengan jumlah atlet dalam Olimpiade Rio de Jenario 2016 lalu tapi kini untuk 8 cabang olah raga.

Peselancar Rio Waida dan atlet angkat berat Nurul Akmal akan membawa bendera dan banner Indonesia memimpin 26 orang atelet lain di belakangnya.

Prestasi Indonesia pada Olimpiade Rio de Jenairo 2016 lalu hanya bisa meraup 1 emas dan 2 perak atau total 3 medali saja. Tapi itu sudah jauh lebih baik ketimbang prestasi saat pertama ikut serta di Olimpiade Helsinki 1952.

Menurut catatan, perolehan (total) medali terbaik adalah pada Olimpiade 2000 Sydney. Dari sana Indonesia mengumpulkan 1  medali emas, 3 perak dan dan 2 perunggu. Total 6 keping medali.

Teringat bagaimana Tony Gunawan dan Chandra Wijaya berpeluh keringat menyumbang satu-satunya medali emas dari cabang bulu tangkis untuk 250 juta penduduk Indonesia ketika itu.

Prestasi terbaik lainnya pada Olimpiade Beijing 2004. Dari sana Indonesia menyabet 1 medali emas, 1 perak dan 4 perunggu. Total 6 keping medali di bawa pulang.

Teringat juga, Markis Kido dan Hendra Setiawan peraih medali emas dari cabang olah raga bulu tangkis disambut meriah ketika tiba di tanah air. Mereka di arak sebagai king of the king, bisa juga seperti pahlawan yang baru pulang dari laga di medan perang. 

Namun demikian prestasi raihan emas paling banyak terjadi dalam olimpiade Barcelona 1992. Memang hanya 5 total medali yang dibawa pulang, tapi ada 2 keping medali yang diperoleh dari cabang (lagi-lagi) bulu tangkis.

Alan Budikusuma peraih medali emas bulu tangkis putra dan Susi Susanti peraih emas dari bulu tangkis putri disambut gegap gempita bagaikan raja dan ratu baru pulang dari pertempuran sengit. 

Kisah kehebatan "duo sejoli" itu tidak saja mengalahkan kehebatan atlet lainnya tapi mengalahkan bau tak sedap politik 3 partai politik "itu-itu saja" dalam Pemilu monoton  1992.

Kini hampir 60 tahun dari peristiwa olimpiade pertama sangat diharapkan para "pahlawan" Indonesia yang terjun dalam kancah olimpiade Tokyo 2020 dapat juga menoreh prestasi melebihi para legenda-legenda olimpiade disebutkan di atas.

Diharapkan mereka bisa menoreh prestasi di atas 2 medali emas atau menambah jumlah total raihan mendali apapun dari yang pernah dalam sejarah Indonesia dalam olimpiade.

Setelah olimpiade Tokyo 2020 artikel ini akan terus diupdate setiap 4 tahun.

Kenangan dari olimpiade Helsinki 1952 diharapkan akan terus menjadi pembangkit moral atlet Indonesia yang akan terjun pada olimpiade apapun dan di mananapun.

abanggeutanyo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun