Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Dibunuh Depan Istrinya, Haiti Perlu Berkaca pada Usia Negaranya

8 Juli 2021   07:34 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:24 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Haiti Jovenel Moise (kiri) dan Ibu Negara Martine Moise (busana merah) saat menerima kunjungan Ratu Spanyol Letizia Ortiz di istana Presiden Port-au-Prince, Haiti, pada 23 Mai 2018. Sumber: AP Photo/Dieu Nalio Chery, File

Dari sisi sejarah bisa saja Mesir, Iran, Jepang, Yunani, Portugal, Ethiopia dan lain-lain telah ada ribuan tahun sebelum masehi hingga ratusan tahun setelah masehi, tapi dari saat terjadinya kemerdekaan sebagai negara berdaulat tampaknya Republik Haiti termasuk kategori "senior" jika tak pantas disebut sepuh.

Berbagai literatur menyebutkan Republik Haiti merdeka dari Prancis pada 1804. Jika mengacu dari sini maka kemerdekaan Republik Haiti saat ini adalah 217 tahun atau lebih dari 2 abad.

Usia kemerdekaan Haiti hanya kalah dari usia kemerdekaan Amerika Serikat (kini ke 245 tahun). Tapi berbeda dengan negeri Paman Sam semakin tua semakin matang, kaya raya dan modern Haiti malah dirundung kekerasan dalam konflik rebutan kekuasaan sangat panjang.

Tak perlu membuka sejarah konflik pada masa pendudukan Prancis ratusan tahun lalu, mengacu saja pada masa pasca perang dunia ke 2 (PD 2), negeri ini ternyata bertabur persoalan rebutan kekuasaan dalam kondisinya sebagai salah satu negara termiskin di kawasan Karibia.

Persaingan singkir menyingkirkan pemimpin berkuasa telah biasa terjadi di Haiti pasca PD 2. Dari tahun 1946 (masa Presiden Elie Lescot) hingga Juli 2021 (Jovenel Moise) tak kurang 32 kali pergantian kepala negara telah terjadi silih berganti.

Sejumlah pemimpin Hati beberapa dekade lalu pernah menghiasi berita. Beberapa nama kerap terdengar(terbaca) di media berita ketika itu seperti Francois Duvalier,Jean-Claud Duvalier dan Jean-Bertrand Aristide yang pernah 4 kali jatuh bangun berkuasa. 

Tokoh lainnya ada yang berkuasa sampai beberapa tahun tapi ada juga yang bertahan bilangan bulan. Tapi ada yang bertahan beberapa jam saja seperti dialami Rene Preval menjabat pada 1996 dan 2006.

Dikutip dari sini, sejak akhir PD 2, berikut ini daftar kepala negara Haiti yang bernasib tidak baik selama memimpin negara tersebut, yaitu :

  1. Dumarsais Estime, berkuasa dari 1946 hingga 1950 digulingkan
  2. Paul Eugene Magloire    1950 -- 1956, digulingkan
  3. Franois Duvalier, berkuasa 1957 -- 1971, tewas di kantornya
  4.  Jean-Claude Duvalier, berkuasa 1971 -- 1986, digulingkan
  5. Lesli Manigat, diangkat pada 1988. Baru berkuasa 4 bulan lalu digulingkan
  6. Henri Namphy, 1988 -- 1989, berkuasa 3 bulan lalu digulingkan
  7. Prosper Avril, 1989 -- 1990, berkuasa 6 bulan lalu digulingkan
  8. Jean-Bertrand Aristide, setelah berkuasa 7 bulan dugulingkan pada 1991
  9. Jean-Bertrand Aristide, setelah berkuasa 3 tahun (2001 -- 2004) digulingkan
  10. Terkini adalah Jovenel Moise yang mulai menjbat pada 2017 akhirnya tewas ditembak di rumahnya pada 7 Juli 2021

Kasus terkini, Jovenel Moise dieksekusi oleh pemberontak di depan istrinya, Mortine Moise dalam kondisi kritis akibat luka tembak dan dilarikan ke sebuah rumah sakit di Miami AS.

Dalam beberapa bulan terakhir Moise yang bergaji 3.782 dollar AS setiap bulan itu mengalami tekanan dari kelompok oposisi dan pendukungnya menuduhnya sedang membatasi ruang gerak pengadilan mengaudit sejumlah proyek yang ditangani keluarga dan kerabat Moise.

Selain itu oposisi juga menuduh Moise mengulur waktu karena seharusnya sudah berakhir jabatannya pada Pebruari 2021 lalu. Rencana pembunuhan terhadap Moise pernah terjadi ketika itu seperti diakui sendiri oleh Moise.

Namun pendukung Moise berdalih harusnya jabatan Moise dihitung dari saat diangkat pada 7 Pebruari 2017, tidak termasuk masa pemerintahan sementaranya.

Pembunuhan terhadap Moise telah menimbulkan banyak tanda tanya dan reaksi.

Bochit Edmond, dubes Haiti untuk AS berkata pada APNews bahwa pembunuhan itu dilakukan secara terorganisir oleh tentara bayaran asing (berbahsa Inggris dan Spanyol) yang menyamar sebagai agen Drug Envorcement Administration (DEA).

DEA perwakilan AS memang membuka kantor resmi di kota Port-au-Prince guna membantu pemerintah Haiti melawan mafia narkotika di Haiti.

Bagaimana para penyerang yang disebutkan pasukan  bayaran asing itu dapat menembus pasukan pengawal presiden Haiti sedang dipelajari.

Claude Joseph, Perdana Menteri sementara Haiti mengatakan "pembunuhan itu tindakan kebencian, bar-bar dan tidak manusiawi."

Sementara itu Presiden AS, Joe Biden mengaku sangat terkejut dan sedih atas tindakan keji tersebut.

Sekjen PBB Antonio Gutteres mengutuk keras tindakan tersebut dan meminta penyelidikan agar pelakunya dibawa ke pengadilan.

Republik Dominica yang berbatasan langsung dengan Hati siaga dan menambah kekuatan di perbatasan guna menghindari penyusupan kelompok bersenjata dari Haiti ke negara tersebut.

Haiti yang semakin tua ternyata belum bijaksana seperti usianya, yang terjadi adalah Haiti semakin miskin dan terpuruk akibat kekerasan dan kehancuran.

Gempa bumi besar pada 2010 telah menghancurkan seluruh GDP Haiti saat itu, sementara dan Badai Matthew pada 2016 telah merusak 32% GDP.

Berdasarkan catatan Bank Dunia, pada 2020 GDP per kapita hanya 1.149 dollar AS per tahun. Dalam indeks pembangunan manusia Haiti berada pada ranking 170 dari 189 jumlah negara di planet bumi.

Selamat jalan Jovenel Moise! Semoga kepergian Anda mendatangkan pelajaran untuk Haiti menjadi negara dan bangsa yang lebih maju dalam berbagai bidang sesuai pertambahan usianya. 

Persaoalan Hati juga sekaligus jadi pelajaran untuk negara-negara lain, semakin tua dalam usia merdeka selayaknya juga makin maju dalam berbagai bidang.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun