Namun pendukung Moise berdalih harusnya jabatan Moise dihitung dari saat diangkat pada 7 Pebruari 2017, tidak termasuk masa pemerintahan sementaranya.
Pembunuhan terhadap Moise telah menimbulkan banyak tanda tanya dan reaksi.
Bochit Edmond, dubes Haiti untuk AS berkata pada APNews bahwa pembunuhan itu dilakukan secara terorganisir oleh tentara bayaran asing (berbahsa Inggris dan Spanyol) yang menyamar sebagai agen Drug Envorcement Administration (DEA).
DEA perwakilan AS memang membuka kantor resmi di kota Port-au-Prince guna membantu pemerintah Haiti melawan mafia narkotika di Haiti.
Bagaimana para penyerang yang disebutkan pasukan bayaran asing itu dapat menembus pasukan pengawal presiden Haiti sedang dipelajari.
Claude Joseph, Perdana Menteri sementara Haiti mengatakan "pembunuhan itu tindakan kebencian, bar-bar dan tidak manusiawi."
Sementara itu Presiden AS, Joe Biden mengaku sangat terkejut dan sedih atas tindakan keji tersebut.
Sekjen PBB Antonio Gutteres mengutuk keras tindakan tersebut dan meminta penyelidikan agar pelakunya dibawa ke pengadilan.
Republik Dominica yang berbatasan langsung dengan Hati siaga dan menambah kekuatan di perbatasan guna menghindari penyusupan kelompok bersenjata dari Haiti ke negara tersebut.
Haiti yang semakin tua ternyata belum bijaksana seperti usianya, yang terjadi adalah Haiti semakin miskin dan terpuruk akibat kekerasan dan kehancuran.
Gempa bumi besar pada 2010 telah menghancurkan seluruh GDP Haiti saat itu, sementara dan Badai Matthew pada 2016 telah merusak 32% GDP.