Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ray-Ban Randolph Biden untuk Putin di Tengah Rencana Rusia Ciptakan Perang Dingin Baru

17 Juni 2021   23:11 Diperbarui: 22 Juni 2021   08:08 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden dengan Ray-Ban pada 2 Nopember 2020 dalam sebuah acara di Community College of Beaver County sebelum jadi Presiden AS.Photo by Drew Angerer/Getty Images via GQ.com

Ada makna mendalam di balik pemberian hadiah tersebut, agar Putin makin gaya, percaya diri dan terhindar dari sengatan UV. 

Di luar itu mungkin Biden berharap agar Putin melihat persoalan dunia khususnya hubungan AS - Rusia lebih adem dan lebih cerdas atau setidaknya jangan konyol.

Makna lainnya adalah momentum pemberian hadiah itu diberikan saat titik kulminasi terburuk terjadi bahkan lebih buruk dari masa perang dingin (Cold War) antara 1947 hingga  1991 sampai Uni Sovet bubar.

Hubungan kedua negara dalam setahun terakhir memang sangat retak, hal ini ditandai dari beberapa fakta yaitu :

  • Tuduhan AS pada Rusia bahwa negeri beruang tersebut bermain licik di balik pemilu AS 2016 dan 2021 (berpihak pada kubu Donald Trump).
  • Intimidasi Rusia semakin agresif pada AS dan negara tertentu dalam NATO
  • Peningkatan tempur multi-domain senjata nuklir Rusia semakin massif. Dianggap membahayakan terutama AS, Eropa dan kawasan Atlantik
  • Penarikan Dubes Rusia untuk AS pada Maret 2021 lalu akibat pernyataan pedas Biden pada Putin sebagai pembunuh terkait cara Rusia menangani tokoh oposisi Alexei Navalny
  • Cegat-cegatan di atas udara lautan Atlantik pada area tumpang tindih antara wilayah AS dan Rusia
  • Persaingan AS - Rusia di Suriah. Posisi tentara AS dan Rusia di Suriah utara seperti bermain petak umpet tapi berbahaya bagi tentara masing-masing
  • Dukungan terang-terangan Rusia pada Tiongkok, Iran dan sejumlah negara anti barat ikut memperkeruh kepentingan AS
  • Sejumlah sanksi AS pada Rusia dan sekutu dekat Rusia semakin memperuncing ketegangan sejak periode ke dua Obama hingga lengernya Trump
  • Buruknya hubungan AS -Rusia melebihi kondisi pada masa perang dingin diakui Menlu Rusia, Sergei Lavrov.

Dari pertemuan selama 3 jam itu Putin diharapkan mendinginkan ketegangan. Selain itu Biden juga menyampaikan rencana Putin kembali pada suasana era perang dingin yang baru. 

Era perang dingin atau Cold War pernah terjadi antara 1947 hingga  1991 sampai Uni Sovet Runtuh. Dalam masa itu Rusia (Soviet) sempat membentuk aliansi tandingan NATO yang disebut "Pakta Warsawa." 

Aliansi blok timur ini terdiri dari negara-negara Eropa timur dan kaukasia,  pernah menghantui blok NATO pada 14 Mei 1955 - 1 Juli 1991.

Sejumlah negara pernah bergabung dalam pakta Warsawa adalah Albania, Bulgaria, Jerman Timur, Cekoslovakia, Hongaria, Polandia, Romania dan Uni Soviet (termasuk Belarusia dan Ukraina di dalamnya ketika itu). Meskipun Tiongkok (RRC) dan Korea Utara TIDAK termasuk dalam pakta tersebut namun dalam percaturan geopolitik global keduanya pro pada Soviet

Selama 4 dekade lebih telah banyak muncul ketegangan dunia akibat tumpang tindih kepentingan AS dan Rusia termasuk dukung mendukung dalam Revolusi Kuba, dalam perang Korea, perang Vietnam, Yom Kipur, perang Afganistan dan pecahnya Pakta Warsawa bahkan hancur leburnya Soviet dan lain-lain. 

Dari Presiden AS, Harry S. Truman hingga George H.W Bush pernah menghadapi trik Rusia dan membuat intrik sendiri guna saling menghentikan ketegangan atau saling menciptakan ketegangan baru di tempat lain. 

Tendensi Rusia masuk dalam cold war yang baru disampaikan secara jelas oleh Biden sebagaimana dituangkan berbagai media berita dunia termasuk Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun