Tampaknya Israel terobsesi dengan sukses mereka menghajar Hezbollah, IRGC dan SAA dan fasilitas militer musuhnya di Suriah melalui serangan udara nyaris tanpa balas.
Israel jumawa dengan kecanggihan teknologi angkatan bersenjata khususnya perlengakapan tempur elektronik, angkatan udara, jaringan Intelijen dan sistem pertahanan udara Iron Dome.
Tapi hingga hari ke 10 gempuran dahsyat Israel dalam konflik ini Palestina tidak menyerah malah semakin deras melawan dengan suntikan roket al-Quds brigade.
Peristiwa saling serang secara singkat diawali dari tekanan dan serangan pasukan dan warga Israel dalam tiga hal pada 6 Mei 2021 yaitu :
Keputusan Mahkmah Agung Israel tentang pengusiran terhadap 6 rumah warga Palestina di kawasan Syekh Jarrah, Yerussalem Timur. Meskipun akhirnya eksekusi ditunda sebulan tetapi provokasi petugas keamanan di sana mulai terjadi bahkan sebelum eksekusi.
Penutupan gerbang Damaskus oleh petugas keamanan menjelang berakhirnya bulan Ramadhan
Penyerbuan ke dalam Masjid Al-Aqsa membubarkan orang-orang sedang beribadah pada malam 8 Mei 2021.
Tiga hari setelah itu sayap militer Hamas "Ezzedina al-Qassam Brigade" keluar dari sarangnya pada 11 Mei 2021. Pada pukul 11.28 siang itu mereka melontarkan pertama kalinya roket jarak pendek sebanyak 70 roket dalam waktu 30 menit.
Tiga jam berselang, 14.30 Israel membalas dengan serangan udara menewaskan 28 orang dan 152 terluka.
Masih pada tanggal yang sama, satu jjam kemudian pukul 15.44 giliran Hamas melepaskan 140 roket dalam waktu 5 menit.
Pada pukul 17.22, giliran serangan udara Israel beraksi menghancurkan sebuah apartemen 12 lantai milik warga di jalur Gaza.