Secara teoritis bumi terdiri dari daratan 30% dan lautan 70% maka potensi jatuhnya benda-benda angkasa akan lebih banyak terjadi di lautan.
Namun itu bukan soal luas antara laut dan daratan, berdasarkan sudut datang pada kemiringan 41,5 derajat ke utara dan ke selatan dari khatulistiwa dan kecepatan 27.600 km per jam diprediksi sisa pecahannya akan menghujam beberapa kawasan New York, Istanbul, Sebagian Asutralia, New Zealand, Amerika Utara dan pantai pasifik selatan, India dan termasuk China sendiri.
Jika puing-puing hasil kegiatan di luar angkasa termasuk di bulan dan benda langit lainnya menimbulkan kerusakan lingkungan, harta benda, melukai bahkan meninggal dunia di sebuah negara maka yang bertanggung jawab adalah negara pemilik puing satelit tersebut.
Hal itu diatur dalam Outer Space Treaty (OST ) yang mulai berlaku 10 Oktober 1967 dan telah ditandatangani dan ratifikasi oleh 111 negara (termasuk Indonesia). Selengkapnya dapat dilihat di OST.
Di lintasan orbit bumi tak kurang 20 ribuan objek sampah luar angkasa berukuran di atas 30 cm di lintasan GEO dan berukuran di atas 10 cm di lintasan LEO, itu belum termasuk ratusan ribu ukuran di bawahnya.
Tampak kecil tapi dampaknya sangat dahsyat. "Di lintasan orbit, benda seukuran 1 milimeter (mm) dapat merusak sub sistem satelit, objek 1 cm dapat menonaktifkan satelit dan objek sebesar 10 cm dapat menghancurkan satelit secara dahsyat," ujar Tomasso Sgobba pejabat teras di ESA (European Space Agency's) di SatelliteToday.com.
Meski sudah diatur sedemikian rupa oleh PBB tapi tidak mudah melakukan klaim karena sangat sulit mengidentifikasi sampah angkasa dari negara mana asalnya.
Sebuah contoh, Cosmos 954 salah satu satelit pengintai Uni Soviet dirancang untuk memonitor pergerakan armada laut dan pesawat tempur AS. Satelit ini bertenaga nuklir ini diluncurkan pada awal 18 September 1977 lalu jatuh pada 24 Januari 1978 menimpa kawasan Kanada utara sepanjang 600 km dari Great Slave lake ke Baker Lake.
Tidak jelas apakah ada atau tidak ada kerugian harta benda dan jiwa warganya, namun Kanada mengajukan klaim senilai 6 miliar dollar termasuk biaya operasional pembersihan lingkungan terpapar radioaktif satelit Soviet yang meledak tersebut.
Uni Soviet baru membayar pada 2 April 1981 sebesar 3 juta dollar itu pun hanya untuk Kanada, tidak termasuk kompensasi untuk AS yang membantu Kanada sebesar 2,5 juta dollar dalam berbagai bidang.