Pada tahun 1990 V1 telah melampui rekor perjalanan Pioner 10 sebagai obyek buatan manusia paling jauh sebelumnya yang diluncurkan pada 2 Maret 1972.
Sebelum menembus selimut Heliosfir V1 dan V2 berada di ujung Heliosheath. Setelah tembus kawasan tersebut V1 dan V2 berada di kawasan transisi yang disebut Heliopause. Perlu waktu hingga 8 tahun bertarung menembus ruang waktu tersebut sejak lepas dari termination shock hingga keluar Heliopause.
Setelah lepas dari kawasan Heliopause, V1 mulai masuk ke kawasan interstellar space pada 25 Agustus 2012. Ini adalah rekor perjalanan terjauh benda buatan manusia di luar angkasa pada saat itu.
Pada Maret 2013 Voyager 1 duluan masuk ke kawasan interstellar medium yakni kawasan antar bintang Matahari dengan bintang terdekatnya, Alpha Centaury.
Pada Pebruari 2018 wahana V1 masih berada di kawasan Interstellar untuk berkelana tak bertepi. Jika mampu berjalan konstan selama 1000 satuan astronomi atau 1000 kali jarak bumi- matahari V1 baru bisa memasuki kawasan Oort Cloud.
Oort Cloud ini memiliki "ketebalan" mencapai 10 ribu satuan astronomi. Lepas dari sana barulah bisa tiba ke bintang terdekat dengan Matahari kita yaitu Alpha Centauri atau Proxima Centauri keluarga terdekat Alpha Centauri.
Jika melihat perjalanan V1 dan saudaranya V2 selama hampir 44 tahun baru menempuh perjalanan 152 AU (V1) dengan mempertahankan kecepatan yang sama 38.000 mil per jam secara teoritis V1 butuh waktu 44.000 tahun lagi agar dia dapat berada di Proxima Centauri. Sumber NASA.
Tetapi menurut perkiraan ahli usia V1 hanya dapat bertahan hingga 2030 saja meskipun sejak akhir 2020 lalu beberapa instrumen mulai tidak berfungsi seiring dengan berkurangnya pasokan tenaga listrik "isotop" untuk menghidupkan V1 dan V2.
"Suatu hari nanti kita akan mencari signalnya tapi tidak akan dapat mendengar lagi," ujar Suzanne Dodd, salah satu manager JPL NASA baru-baru ini menggambarkan ekspektasi nasib Voyager 2 dan 1 di masa akan datang.