Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rangking ITB dari Kaca Mata Penonton

23 Februari 2021   12:34 Diperbarui: 23 Februari 2021   22:55 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi kampus ITB di Bandung (Foto: ITB). Diedit oleh dan tambahkan oleh penulis

Versi Webometrics 2020, kelas Dunia

Jika mengacu pada sebuah lembaga perangkingan lain dari Spanyol webometrics untuk perangkingan dunia tahun 2020, posisi universitas terdepan untuk universitas dari Indonesia adalah IPB rangking 1.088 dunia dan Institut Teknologi 10 Nopember rangking 1.089 dunia.

Masih berdasarkan sumber yang sama itu, posisi UI ( rangking 1.315 dunia), Airlangga (1.322) dan ITB (1.647). Posisi ITB jauh dari dua perguruan tetangga.

Terlepas mekanisme penilaian seperti apa telah diterapkan oleh ke tiga lembaga perangkingan di atas faktanya adalah mengejutkan dan nyaris tidak percaya rangking ITB masih kalah dibanding universitas lainnya di tanah air.

Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D punya tugas maha besar untuk menegakkan "marwah" si biru ITB. Apalagi sang rektor yang sebelumnya juga telah menjabat wakil rektor pasti sudah paham betul bagaimana menegakkan marwah dan masa depan ITB guna meraih sosok ITB 2025 yakni Globally Respected, Locally Relevant. Sumber : Profil ITB.

Secara teoritis Profesor Reini tidak sulit membesut lembaga pendidikan yang telah berusia 101 tahun ini dengan motonya, Maju secara Harmonis. Menggapai Martabat Bangsa dan Reputasi Dunia.

Penting atau tidak posisi perangkingan terebut itu masalah lain. Masalah utamanya adalah bagaimana meraih posisi terbaik dengan kerja keras "banting otak" untuk mencapai predikat terbaik. Sama halnya dengan siswa atau peserta didik perlu banting otak  (bukan cuma banting tulang) guna meraih yang terbaik diharapkan ITB juga melakukan hal yang sama. 

Aneka informasi perangkingan oleh berbagai lembaga penilai selayaknya ditanggapi bijaksana. Tidak dianggap tirani perangkingan dunia yang acak adul, tapi sebagai pemantik motivasi untuk meraih yang terbaik dan menjadi lebih baik seperti siswa dan mahasiswa peserta didik mencapai posisi terbaik dan menjadi lebih baik.

Tidak muluk-muluk menjadi yang terbaik di dunia, berada di posisi papan atas Asia pun sebuah prestasi hebat dibalik moto yang juga menggelegar luar biasa.

Soal urutan memang bisa pasang surut, tidak mungkin terus menerus bertahan di puncak "klasmen" tapi jika pun meleset jangan terlalu anjlok di tingkat Asia meskipun dalam peringkat domestik mampu bertahan pasang surut dalam pusaran 5 besar selama bertahun-tahun.

Penulis adalah penonton dari luar lapangan hanya dapat menilai dan memberi suntikan motivasi. Berharap semoga ITB  yang telah menelorkan lebih 120 ribu alumni sejak pertama bergulir pada 3 Juli 1920 menyandang nama  de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) dapat meningkatkan posisinya pada kancah Asia dan menjadi yang terbaik (papan atas) di tanah air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun