Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Borong Vaksin China, Bagaimana Pemerintah Tingkatkan Keyakinan Warga?

15 Januari 2021   12:10 Diperbarui: 17 Juli 2021   01:31 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh gambar vaksin covid-19 (sciencemag.org)

Aumbwe: aa.com.tr edisi 13 Januari 2021
Aumbwe: aa.com.tr edisi 13 Januari 2021
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dilaporkan juga telah mendapat suntikan vaksin yang sama dengan Presiden Jokowi. Akan tetapi Jokowi telah tercatat sebagai Presiden atau kepala negara dan pemerintahan pertama di dunia yang mendapat vaksinasi buatan China khususnya Sinovac, buatan Tiongkok.

Ada 4 macam buatan China yang telah lolos uji klinis tahap  ke tiga, yaitu vaksin buatan CanSino Biological Inc; Sinovac; Sinopharm (Wuhan Institute of Biological) juga Sinopharm (Beijing Institute of Biological) dan Anhui Zhifei Longcom Biologic Pharmacy.

Meskipun banyak negara yang melakukan uji coba vaksin buatan China akan tetapi negara yang telah pasti memesan dan teken kontrak produk buatan China adalah : Indonesia; Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Brazil dan Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Launch and Scale SPEEDOMATER edisi 11 Januari 2021 memperlihatkan Indonesia merupakan urutan ke 4 besar dunia "pasar vaksin global". Urutan pertama adalah Uni Eropa; urutan ke dua (Amerika Serikat); ke tiga (India) dan ke empat (Indonesia).

Masih menurut sumber tersebut, Indonesia akan memborong aneka vaksin yaitu : 50 juta dosis vaksin buatan Oxford University dengan kode AZD 1222. Kemudian 150 juta dosis  Novavax (Nvx co V2373); 125 juta dosis Sinovac (Coronavac); 60 juta dosis (Sinopharm) dan 20 juta dosis CanSino Biologis (Ad5-n Cov). Total rencana pembelian yang sudah dikonfirmasi mencapai 405 juta dosis. Sumber : Ini.

Dari daftar tersebut tidak ada tertera rencana pembelian terhadap produk buatan Pfizer, Gamaleya, Moderna atau vaksin buatan negara lain.

Malaysia jiran terdekat entah karena alasan apa justru memesan Pfizer sebanyak 12,8 juta dosis dan buatan Oxford University sebanyak 6,4 juta dosis.

Mengacu pada data sebelumnya lebih lawas, rencana pembelian vaksin China oleh Indonesia hanya sekitar 200 juta dosis saja, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini :

Pre-order of Chinas's Vaccine. Screenshot dari : QZ.com. edisi 10 Desember 2020. Belum ada UEA di dalamnya. Dok penulis
Pre-order of Chinas's Vaccine. Screenshot dari : QZ.com. edisi 10 Desember 2020. Belum ada UEA di dalamnya. Dok penulis
Mengapa Indonesia lebih terpikat pada vaksin buatan China khususnya buatan Sinovac daripada vaksin lain dari China atau vaksin negara lainnya tentu ada alasan tersendiri yang hanya bisa dijelaskan oleh pihak berkompeten di executif dan legislatif.

Selain Indonesia, negara lain yang telah setuju menggunakan Sinovac tapi seadanya saja adalah Bangladesh, Brazil, Chili, Mexico, Turki dan UEA. Tetapi dalam hal jumlah kapasitas volume pembelian Indonesia juaranya memborong vaksin buatan China dalam jumlah berlimpah ruah.

Sehari sebelum terlaksananya tonggak vaksinasi secara nasional, pada 12 Januari 2021, Menlu Retno Marsudi ditetapkan oleh WHO sebagai salah satu Co-Chair (ketua bersama) dalam COVAX AMC EG yakni aliansi antarnegara yang terlibat dalam pengadaan dan distribusi vaksin dengan negara-negara pendonor, bagi negara AMC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun