Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ledakan Beirut di Tengah Ancaman Netanyahu dan Serangan Balik Israel

5 Agustus 2020   14:39 Diperbarui: 5 Agustus 2020   19:23 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur Beirut mengatakan setengah dari kota administratif Beirut mengalami kerusakan. Selain merusak sanat banyak bagunan terjadi juga gangguan internet beberapa jam setelah ledakan. Sementara korban jiwa hingga saat artikel ini dibuat mencapai 100 orang dan melukai 4000-an orang lainnya menurut informasi Palang Merah Lebanon.

Begitu dahsyatnya peristiwa tersebut sehingga Presiden Donald Trump bersimpati menawarkan bantuannya. Sementara Menlu AS, Pompeo mengeluarkan pernyataan sangat hati-hati dan belasungkawa pada Lebanon.

Meskipun peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Netanyahu berjanji akan menyerang negara-negara  yang mengancam Israel tetapi Israel mengakui TIDAK terlibat di sana..Netanyahu bahkan menawarkan juga bantuannya.

Salah satu senior Hizbollah dalam pernyataannya pada OTV Lebanon menampik kemungkinan serangan Israel terhadap fasilitas logistik mereka di sana sebagaimana berkembang dalam rumor medsos di Lebanon.

Terlepas dari ledakan terkini di Beirut, kini Lebanon, Suriah dan Iran secara bertubi-tubi menjadi sasaran amukan Israel. 

Ada benang merah perseteruan abadi antara Arab dan Yahudi di sana tetapi ada juga perseteruan pengagruh politik memanfaatkan isu klasik Arab - Yahudi di kawasan tersebut.

Atas dasar mempertahankan diri dari ancaman negara tetangganya termasuk pasukan asing dan milisi asing dalam negara tetangganya Israel merasa terancam dan balik mengancam dengan aksi bukan kata-kata.

Sementara itu Lebanon, Suriah dan Iran hanya bisa mengancam, mengancam dan mengancam, nyaris tidak ada serangan signifikan terhadap Israel selain dengan serangan sporadis dan serangan penyusupan seperti contoh disebutkan di atas terutama dalam 2-3 tahun terakhir.

Korban dipihak Suriah, Iran dan Lebanon sudah sangat banyak, tak sebanding dengan korban di pihak Israel.

Dari fakta tersebut akankah Iran, Suriah dan Lebanon mengubah strategi melawan Israel atau tetap menempuh cara-cara konvensional dengan risiko cuma jadi bulan-bulanan remuk redam dihajar oleh seluruh kecanggihan yang dimiliki Israel?

Saatnya seluruh musuh Israel berpikir ulang dengan cara apa agar dapat lebih efektif jika masih berminat perang habis-habisan untuk menghapus negara Yahudi penguasa Zionis dari peta dunia seperti Israel/AS telah lakukan terhadap Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun