Erick melakukan terobosan demi terobosan termasuk akan "menenggelamkan" BUMN (perusahaan) yang berhantu selama ini. Jika mengacu pada tolok ukur BUMN itu adalah BUMN yang Tidak ada manfaatnya atau Tidak menghasilkan laba atau Tidak jelas kedudukan Organisasinya) atau Tidak Efisien (boros), Banyak Utang Siluman dan lainnya maka langkah Erick bisa sangat populer.
Tapi mengapa Erick baru tahu sekarang ada BUMN "berhantu," padahal perusahaan seperti itu telah lama ada di BUMN.
Tidak jelas mengapa hanya ada 65 (total) BUMN yang dinilai Dahlan Iskan saat itu padahal setidaknya ada 130 BUMN yang terbagi dalam 14 sektor saat itu. Jika yang dibicarakan saat itu hanya 65 BUMN berarti cuma 50% BUMN yang dinilai, BUMN lain tak jelas rimbanya hingga Dahlan Iskan lengser pada 20 Oktober 2014 (digantikan Rini Soemarno hingga 22 Oktober 2019).
Mungkinkah separoh BUMN masa Dahlan Iskan yang tak jelas rimbanya itu lalu dinina-bobokan (dimanja) masa Rini lalu tiba-tiba sakit kronis di masa Erick lalu merencanakan menenggelamkan BUMN sakit-sakitan itu?
Sebaiknya mengumumkan lebih dahulu nama BUMN tersebut agar publik dapat menilai, terutama sekali mengaitkannya dengan riwayat "kesehatan" atau performa BUMN itu setidaknya dalam 10 tahun tahun terakhir sejak jaman Dahlan, Rini dan kini jaman Erick.
Jika memang dari "sononya" riwayat BUMN itu sakit-sakitan, langkah Erick menenggelamkan kapal itu dan mengusir hantunya pasti didukung publik. Tapi jika cuma kapalnya saja ditenggelamkan "hantunya" bisa otomatis pindah ke kapal baru. Jika itu (pindah kapal) terjadi berarti Erick harus siap kejar-kejaran dengan Hantu BUMN dalam episode yang lain nanti.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H