Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Warga Tidak Patuh pada PSBB?

18 April 2020   12:50 Diperbarui: 18 April 2020   12:56 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita berharap seharusnya warga patuh berlakunya PSBB atau PSBK. Semakin patuh maka tingkat sebaran Covid-19 akan lebih cepat berakhir sebagaimana disebutkan Anies Baswedan mengingatkan warga DKI agar mematauhinya, bahkan kalau tak selesai maka PSBB naya akan ditambah lagi 14 hari lagi.

Dari gambaran umum di atas tampanya pelaksanaan PSBB di beberapa kota dan kabupaten atau wilayah disebutkan di atas BELUM berjalan secara efektif. 

Meskipun kita paham betul bahwa penghuni sebuah kota atau wilayah itu hanyalah manusia biasa yang mempunyai berbagai macam sifat, karakater, akal dengan aneka tingkat kulitasnya tapi dapat dilihat memang masih ada (bukan masih banyak-red) warga yang tidak disiplin. 

Tidak ada data, sruvei yang dapat mewakili angka berapa warga yang tidak disiplin itu dibandingkan dengan yang disiplin. Akan tetapi sedikitpun atau seberapapun angka warga tidak disiplin disebut di atas adalah sebuah fakta yang kontra produktif dalam upaya pengentasan covid-19 di wilayah tersebut. 

Akibat segelintir warga yang tidak disiplin dapat menyebabkan jangka waktu penuntasan Covid-19 di wilayah tersebut semakin lama. Konsekwensinya tentu merugikan semua.

Lalu mengapa warga tidak disiplin mengikuti larangan PSBB? Beberapa kemungkinannya adalah :

  • Belum sampai sosialisasi tepat informasi pada mereka atau sudah tiba informasi tapi mendapat informasi yang salah atau sesat
  • Petugas sosialisasi tidak cakap menguasai sosialisasi atau tidak cakap dalam penyampaiannya
  • Pemerintah Daerah tidak menyediakan stok kebutuhan pokok yang memadai dan menjamin harga yang murah
  • Warga butuh uang untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu mereka harus keluar rumah bekerja guna medapatkan uang atau bantuan
  • Ada warga yang seharus lebih berhak menerima bantuan tetapi tidak dapat karena kalah cepat atau kalah informasi atau kalah greget dengan warga yang lebih agresif yang bisa saja telah mendapatkan bantuan berkali-kali dan menjadikannya kebiasaan itu sebagai "pekerjaan" baru..

Dari lima kemungkinan penyebab warga tidak disiplin di atas manakah yang paling jadi sebab utama? 

Apapun sebab utamanya pesan sesungguhnya jika warga tidak disiplin PSBB (atau apapun istilahnya) TIDAK banyak membantu percepatan pengentasan Covid-19 di sebuah tempat atau wilayah. Implementasinya sia-sia. Ibarat kata pepatah, arang habis besi binasa. 

Oleh karena itu petugas berkompeten harus meningkatkan pencerahan pada warga tanpa kenal lelah, putus asa apalagi kekerasan. Ancaman kurungan dan denda 100 juta pun tidak akan dipatuhi warga jika sosialisasi dan persiapan tidak bersinergi dilakukan.

Sosialisasi harus dilakukan intensif berkesinambungan dan informatif. Terpenting dari semua ini pastikan stok sembako terpenuhi tapi dengan harga yang murah. Mudah bukan?

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun