Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tenaga Kesehatan Berjatuhan di Seluruh Dunia, Mereka Juga Manusia

15 April 2020   06:36 Diperbarui: 15 April 2020   12:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
As the cases of COVID-19 rise worldwide, so do the recoveries. Image: REUTERS/Christian Hartmann

Mempelajari sejumlah ungkapan jujur komentator di bawah ini terasa sejuk, memberi apresiasi sangat tinggi dan mengharukan kepada tenaga medis yang telah (sedang) mempetaruhkan jiwanya seperti di bawah ini :

"Saya menaruh rasa hormat untuk saudara dan saudari kita yang melayani orang lain untuk menjaga kehidupan dan martabat berlanjut setelah pandemi ini. Musuh ini memiliki nama (jelas), tetapi risiko sakit atau kematian yang sama ada setiap hari untuk mereka yang memilih untuk menjadi profesional kesehatan dan mereka yang berbagi kehidupan mereka," tulis seorang komentator "Anita Julian."

Komentator lain "Meraka adalah orang yang berani dan berkomitmen yang memberikan hidup mereka untuk membantu orang lain. Memilukan, tetapi (Ini) momen yang menentukan dalam sejarah medis yang harus memberi tahu pemerintah dunia," tulis  "Alan Troy."

Masih banyak komentar senada lainnya  mengekspresikan betapa tingginya kejujuran orang-orang di luar negeri terhadap posisi dan tugas tenaga medis pada saat ini.

Sekarang mari kita bandingkan dengan penyikapan sebagian warga dan pejabat (semoga tidak termasuk kita di dalamnya) terhadap tenaga kesehatan di beberapa tempat tanah air mulai dari dianggap menyevarkan penyakit, minimnya APD hingga penolakan jenazah tenaga kesehatan di mana-mana, bikin kita yang melihat dari jauh miris rasanya.

Berdasarkan hal itu jika ada upaya memberi perhatian lebih pada tenkes itu adalah hal yang sangat wajar, misalnya menyiapkan lokasi pemakaman khusus untuk tenaga medis yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya seperti direncanakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Rencana tersebut JANGAN diartikan seolah-olah Gubernur Jateng berharap banyak tenkes yang akan beristirahat dengan damai di sana. Untuk apa kan? Langkah itu adalah solusi menghadapi aneka penolakan warga di banyak tempat. Pemaksaan pemakaman ke lokasi warga bisa menimbulkan multi negatif, banyak fitnah untuk pemerintah akibat maraknya berita hoaks yang ditelan warga. 

Niat Gubernur Jawa Tengah mengebumikan tenkes di areal pemakaman pahlawan bukan lebay mengingatkan sejumlah informasi yang telah disebutkan di atas betapa orang-orang seluruh dunia pun kini dengan jujur memberi apresiasi sangat tinggi kepada tenaga medis mereka. 

Tapi rencana Ganjar Pranowo memang tidak mulus karena untuk mendapat tempat di TMP setidaknya sudah memperoleh bintang jasa penghargaan dari pemerintah. Alternatif lain adalah dibuat makam khusus tetapi tidak harus menunggu selesai pembebasan lahan, pembersihan dan menyiapkan jalan masuk terlebih dahulu, karena kebutuhannya mendesak dan saat ini bukan untuk tahun depan.

As the cases of COVID-19 rise worldwide, so do the recoveries. Image: REUTERS/Christian Hartmann
As the cases of COVID-19 rise worldwide, so do the recoveries. Image: REUTERS/Christian Hartmann
Tenkes juga manusia artinya meskipun itu risiko profesi tetapi ada keterbatasan dalam hal tenaga, kemampuan, kekuatan dan juga kekebalan tubuh. Pantas diberi penghargaan setidaknya diperlakukan manusiawi saat bertugas dan selesai bertugas untuk selama-lamanya.

Data dan fakta di atas selayaknya membuat kita berempati memberi dukungan semangat dan fasilitas untuk tenaga kesehatan kita di kota hingga pelosok desa di seluruh tanah air dalam segala keterbatasannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun