Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terinfeksi Virus Corona-kah Kita Jika Indera Perasa dan Penciuman Terganggu?

9 April 2020   18:15 Diperbarui: 9 April 2020   18:30 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan fakta dan data di atas mungkin terlalu dini menyimpulkan bahwa kehilangan indera penciuman dan perasa dapat dijadikan indikator baru bahwa seseorang mungkin saja telah terinfeksi virus corona. 

Tim tersebut mendapat fakta bahwa dari sejumlah orang yang telah melakukan tes corona positif di atas (579 orang) sebanyak 59% (341 orang) mengaku kehilangan indera bau dan rasa. Hanya 18% tidak merasakan gejala tersebut sumber : bbc.com dan twinsUk.ac.uk edisi 1 April 2020.

Belum ada konfirmasi dari WHO menetapkan Anosmia (kehilangan kemampuan indera penciuman) dan Dysgeusia (kemampuan indera perasa) sebagai gejala tambahan seseorang terinfeksi virus corona (SARS Cov-2). 

Tetapi sebuah sumber lain di sini -sebelum pengumuman tim King's College-- mengakui bahwa gejala-gejala tersebut ternyata memang telah dirasakan atau terjadi atas sejumlah pasien Covid-19 di China, Korea Selatan dan Italia selama ini. 

Kenyataan itu diperkuat oleh profesor Nirmal Kumar President of ENT UK, katanya "pada pasien muda mereka tidak ada gejala pada umumnya batuk dan demam tetapi mereka menderita kehilangan indera penciuman dan perasa yang menunjukkan bahwa posisi virus ini berada di hidung," ujar ahli THT terkenal di Inggris.

Rekan kompasianer Himam Miladi juga pernah menuliskan artikel senada pada 27 Maret 2020 lalu jauh sebelum tim King's College mengumumkan hasil penelitiannya yang telah diperluas dan terinci dari temuan sebelumnya.

Apapun aktualisasi penelitian tim King's College di atas kiranya dapat menambah informasi baru untuk mendeteksi diri sendiri, bahwa hilangnya kemampuan indera penciuman atau hilangnya kemampuan indera perasa membuat kita bisa lebih waspada mencegah terinfeksi virus corona. 

Merasa diri sehat atau tidak ada gejala batuk, demam dan sesak nafas tapi merasakan Anosmia dan Dysgeusia segeralah periksakan diri ke dokter, perlu menyingkir dulu beberapa saat sampai ada hasil pemeriksaan oleh tim kesehatan yang berkompeten.

Lainnya halnya kalau hidung sedang tersumbat alias mampet, tapi tetap jangan anggap enteng apalagi mampetnya baru seminggu terakhir. Kita yang lebih tahu dan jujur pada diri sendiri bukan?

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun