Yuri juga pernah memberikan pernyataan orang-orang boleh mudik tetapi menjaga physical Distancing (jaga jarak). Pernyataan ini dianggap bertolak belakang dengan pernyataan kementerian perhubungan yang telah mengeluarkan statemen melarang orang mudik tahun ini.
Peristiwa terkini pada 27/3/2020 lalu, Yuri melebar kembali dalam "hikayat" kerjasama antara si Kaya dan si Miskin. Keduanya diharapkan sama-sama saling mendukung dalam sistem simbiosis muatualisme memerangi sebaran virus Corona dalam ruang lingkup terkecil, keluarga masing-masing.
Si Kaya diminta melindungi si Miskin (dengan berbagai alasan dan cara) dan sebaliknya si Miskin tidak menularkan penyakitnya pada si kaya sangat membuat sebagian orang tersinggung.
Banyak reaksi negatif dialamatkan kepadanya berbentuk keraguan pada Yuri menjalankan amanat sebagai jubir Cornas. Yuri dianggap tidak teliti dalam berbicara , menyepelekan orang miskin dan segudang kekecewaan dilontarkan warganet kurang koordinasi dengan Menkes, Terawan AP..
Beberapa pejabat dari partai politik di negeri ini ikut menyepelekan perananya dalam posisi tersebut, diantaranya Fadhli Zon mengeritik, penularannya justru dari si kaya ke si miskin.
Ketua KNPI, Haris Pertama menilai pernyataan ini sangat menyakitkan dan rasis. "kami akan laporkan Yuri ke Polisi atas ucapannya itu," ujar ketua Ormas tersebut sekaligus meminta presiden Jokowi memecatnya.
Setelah banjir sorotan Yuri pun terus bekerja dan bekerja. Ia juga berusaha memberi klarifikasi dan penjelasan tentang apa yang dimaksudkan dalam beberapa pernyataan di atas.
Penampilan Yuri dalam 3 hari terakhir sedikit mulai berubah. Meski tetap terlihat kaku dalam membaca data-data atau keterangan tapi berusaha rileks dan santai saat memberi penjelasan. Entah siapa yang mengajarkan itu padanya.
Tetapi apakah sikap luwes itu menandakan ia telah mampu telah menerima kritikan menjadi motivasi guna peningkatkan kepuasan untuk banyak pihak, ataukah kah perubahan itu pertanda akan berakhirnya tugas yang menurutnya terlalu berat "melekat" di pundaknya?
Begitulah Yuri, gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Gegara terpeleset dalam satu pernyataan serasa punah seluruh totalitasnya selama ini.
Kita berharap Yuri dapat meneruskan tugasnya, tetapi jika Yuri yang ini "pergi" semoga Yuri-Yuri lainnya nanti dapat melayani masyarakat yang semakin sensitif di negeri ini lebih maksimal.