Terlepas dari bisa atau tidak aplikasi itu diunduh tetapi apa yang sedang mereka buat sudah bagus. Selain gratis juga bermanfaat walaupun dalam tampilan mungkin tidak sama dengan Singapore apalagi membandingkan dengan buatan MIT Lab di atas. Tetapi cara kerja dan kegunaannya sama.
Sejarah Telepon pintar untuk mendeteksi penyakit sebetulnya telah lama ada. John Crowcroft dan Eiko Yeneki adalah dua ilmuwan dari Cambridge University Inggris pertama sekali memperkenalkan telepon pintar untuk mendeteksi penyakit, Flu Phone (FluPhone) pada awal 2011.
FluPhone terdiri dari aplikasi telepon seluler di telepon dan penerima sebagai skrip PHP di server web. Aplikasi ponsel ditulis dalam Java (J2ME), yang mengumpulkan data perangkat dengan Bluetooth, data koordinasi GPS, dan gejala flu yang dilaporkan sendiri oleh pengguna. Data yang dikumpulkan dikirim melalui GPRS / 3G ke server. Demikian kira-kira cara kerja secara singkat. Lengkapnya lihat di sumber ini.
Teknologi digunakan saat itu belum seperti saat ini sehingga memiliki keterbatasan dalam banyak hal tetapi fungsi aplikasi tersebut mirip dengan fungsi aplikasi temuan profesor Ramesh Rashkar cs saat ini. PhoneFlu temuan Cambridge Unicersity pada masanya diakui telah banyak membantu pemerintah Inggris memerangi SARS ketika itu.
Kedua ilmuan tersebut kini mengaku aplikasi mereka dapat juga digunakan untuk mendeteski penderita Covid-19. (Sumber : ini). Tetapi kali ini John dan Eiko mungkin terlambat karena tim dari MIT-Lab AS dan Singapore telah duluan mewujudkan.
Di sisi lain, jika karya anak bangsa yang disebutkan di atas jadi kenyataan mungkin ini menjadi aplikasi yang pertama di tanah air (mohon koreski jika penulis keliru) meskipun masa penggunaan aplikasi tersebut mungkin bersifat temporer.
Soal siapa duluan mungkin itu soal nomor dan itu kurang penting saat ini sebab yang lebih penting adalah apa kontribusi kita masing-masing dalam mencegah dan berupaya bersama-sama memerangi pandemi Covid-19.
Kontribusi minimal kita mungkin menjalankan tatatertib dan pencegahannya sesuai anjuran pemerintah dan WHO. Sedangkan para ahli teknologi informasi dan digital didukung ahli lainnya memberi cara bagi kita untuk mawas diri menghindarinya misalnya melalui aplikasi-aplikasi seperti di atas.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H