Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Akhirnya Turki-Rusia Saling Serang, NATO Masih Hati-hati

28 Februari 2020   17:46 Diperbarui: 28 Februari 2020   18:19 3910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi. Sumber : politico.eu. Diedit oleh Penulis

Sejumlah netizen melalui media sosial di Turki menyalahkan pemerintah atas jatuhnya korban yang tidak seharusnya terjadi karena mengurus negeri orang. 

Untuk itu pemerintah sedang gencar melakukan pemeriksaan terhadap pemilik - pemilk akun medsos yang dinilai tidak bersimpati pada langkah pemerintah.

NATO masih hati-hati menghadapi tekanan Turki yang terus meminta sikap yang jelas aliansi pakta utara tersebut. Sikap kehati-hatian NATO tentu bukan karena sosok Rusia melainkan berdasarkan pasal 6i perjanjian Washington (lebih kurang berbunyi) "pertahanan kolektif aanggota NATO dapat terjadi jika dipicu serangan terhadap pasukan, benda, kapal, atau pesawat terbang di dalam negara atau lokasi yang telah ditetapkkan.

Sementara itu Turki meminta NATO terlibat di dalam konflik ini mengacu pada pasal 4, berbunyi "The Parties will consult together whenever, in the opinion of any of them, the territorial integrity, political independence or security of any of the Parties is threatened."

Sesuai dengan Perjanjian Atlantik Utara (The North Antlantic Treaty) yang ditandatangani di Washington pada 4 April 1949 pasal 6i di sini, menegaskan lokasi, situasi dan kondisi  yang dianggap berlakunya serangan bersama NATO.  Meski demikian belum dapat disimpulkan seperti apa langkah NATO menghadapi tekanan mitranya Turki ke depannya.

Berdasarkan kondisi terkini di atas jelas sekali perang Suriah mulai melebar. Perbedaan pendapat semakin runcing dengan dalil sebab akibat yang sangat panjang untuk diurai. 

Rusia kini sedang mengirim dua Fregat dari armada laut Hitam ke laut Mediterania. Alexei Rulev official armada lauti hitam menyatakan dua fregat kaliber NK pengangkut Cruise Missile telah menuju ke arah Suriah. Sementara Turki telah mengundang seluruh negara anggota NATO untuk mewujudkan strategi lebih lanjut.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun