Lambat tapi pasti akhirnya kekuatiran pengamat perang Suriah tentang pecahnya pertikaian terbuka Turki - Rusia di Suriah jadi kenyataan. Kedua negara kini lebih terbuka saling serang dan melebar jauh ke pangkalan udara dan basis militer.
Berawal ketika pasukan Turki dan militan merebut kembali kota Saraqib dari tangan pasukan Suriah (SAA) dan milisinya pada 27 Februari 2020.
Ketika itu "hujan" artileri Turki sepanjang malam menyerang seluruh posisi SAA di dalam kota Saraqib dan sisi kiri dan kanan sepanjang 1- 2 km kota itu. Turki juga mengerahkan drone berteknologi tinggi yang memberikan informasi jelas target-target SAA yang akan dihancurkan misil yang ditembakkan dari provinsi Hatay dan Idlib.
Banyak sekali kendaraan tempur dan peralatan militer serta korban jiwa di pihak SAA sehingga terpaksa mundur dari kota itu. Ketika pasukan SAA mundur sejumlah pesawat tempur Rusia jenis Su-34 melakukan serangan udara ke posisi Turki. Dalam sebuah video terlihat aksi salah satu Su-34 diserang oleh sejumlah Manpads.
Berusaha lepas dari terjangan Manpad terlihat beberapa kali Su-34 melakukan loop untuk penyelamatan, vertical rolling scissor, Kulbik (jungkir balik) dan lain-lain sambil melepaskan flare (bola api) dari pesawat.
Hasil analisa yang diambil dari rekaman drone Rusia mereka mengambil kesimpulan pasukan Turki sengaja menembak Su-34 pesawat tempur Rusia. Dari sinilah sebab akibat saling serang itu berawal.
Berikut beberapa time line utama dampak saling serang tadi malam 27/8/2020) hingga dinihari (28/2/2020).
Pada 27 Februari sekitar pukul 21.00 waktu Suriah, Kremlin menerbitkan pernyataan bahwa pasukan Turki telah berusaha menjatuhkan pesawat Rusia.
Sekitar pukul 23.15 pesawat tempur Suriah atau Rusia melakukan serangan terhadap pos pemantau militer terbesar dan terlengkap Turki di kawasan Idlib tepatnya sekitar desa Baliyun, 15 km sebelah timur Maarrat al-Nukman. Menurut sejumlah informasi mengatakan antara 33 -50 pasukan Turki tewas sedangkan puluhan lainnya terluka.
Pukul 23.45 waktu Suriah sejumlah tentara Turki di bawa ke Rumah Sakit di provinsi Hatay. Di sana Gubernur Hatay (pada awalnya) mengumumkan 22 tentara Turki tewas dan puluhan lainnya terluka serius.
Pukul 23.59 Presiden Turki langsung melakukan meeting Darurat Keamanan di istana presiden Besiktas dengan sejumlah jenderalnya.