Begitulah Erdogan tetap trengginas dan menebar tekanan dalam kondisi apapun. Dia telah menyatakan akan membebaskan seluruh pos pemantau militer Turki yang dikepung oleh pasukan Suriah dan berjanji tidak akan mundur dari Idlib dan akan mengembalikan kembali warga ke Idlib.
Erdogan jumawa melihat perkembangan positif. ""jalannya acara di Idlib mulai berubah untuk kita (Turki)," seakan kembali menekan Putin yang terkesima melihat perubahan begitu drastis.
Tampaknya tekanan Erdogan mulai dibaca oleh Putin. Saat tulisan ini dibuat pemerintah Rusia telah menolak pernyataan Erdogan yang mengumumkan akan melaksanakan pertemuan Erdogan - Putin pada 5 Maret di Turki.
Dari medan pertempuran selatan pasukan SAA telah menutup seluruh kawasan dari dataran tinggi Jub Sulaiman hingga sejauh 28 km ke utara di desa A Kunah. Slah satu pos pemantau militer Turki di dekat desa Al Huwayjah telah dikepung pasukan SAA dan milisinya.
![Posisi penguasaan wilayah pada 27 Des 2019 dan 27 Peb 2020. Keterangan Gambar : kawasn hijau : dikuasai pasukan Pemberontak dukungan Turki. Kawan merah dikuasai pasukan SAA dukungan Surisa dan Iran. Sumber : liveuamap.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/28/posisi-saa-27des2019-dan-27-peb-2020-5e5896e5097f36121555ec44.jpg?t=o&v=555)
Mampukah Rusia menahan gempuran Turki di kawasan Idlib atau merebut kembali Saraqib, Neyrab dan menetralisir jalur M5 highway di tengah semakin intesifnya reinforcement Turki yang masuk ke Suriah beberapa jam lalu, ataukah sebaliknya Turki mulai menyerang terbuka target-target Rusia?
Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya.
abanggeutanyo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI