Sebagaimana diinformasikan pada artikel sebelumnya pada 24 Februari 2020, posisi pasukan Turki dan pasukan pemberontak dukungan Turki masih bertahan di front di depan kota Qaminas atau beberapa ratus meter dari sisi barat, utara dan timur desa Nayrab untuk merebut kota yang telah 2 kali jatuh ke tangan pasukan Suriah SAA (sejak Januari 2020).
Melalui persiapan yang matang dan dukungan "badai" artileri sangat dahsyat pasukan Turki bergerak ke arah kota Nayrab. Melalui pertempuran hampir semalam suntuk dari sore hingga pukul 7 pagi waktu setempat akhirnya kota Nayrab berhasil dikuasi pasukan Turki dan militan.
Meski tanpa dukungan "payung" udara tetapi badai artileri Turki mampu membuat pasukan SAA mundur sedikit demi sedikit dari kawasan yang mereka kuasai lalu pasukan Turki merebut satu per satu desa skitar Nayrab dan kota Saraqib
Setelah kemenangan perdana tersebut tammpaknya Turki dan pasukan pemberontak di bawah kendali National Liberation Front (NLF) berambisi menaklukan kota strategis yang lebih besar yaitu koata Saraqib yang terletak di segi tiga emas pintu gerbang kota Idlib.
Sejumlah drone dilepaskan untuk memantau posisi pasukan Suriah dan milisinya. Setelah melalui persiapan yang matang, akhirnya pada hari ini Kamis pukul pukul 11. 15 waktu setempatpasukan Turki menjejakkan kaki di jantung kota Saraqib. Keberhasilan itu sekaligus mengakhiri kepungan SAA terhadap tiga pos pengamat militer tambahan Turki sejak kota itu jatuh ke tangan SAA pada 12 Februari 2020 lalu.
Keberhasilan itu menambah motivasi dan semangat pasukan Turki hingga meneruskan gempuran ke arah jalan negara M5 Highway. Upaya ini berhasil meskipun baru sebatas segita tiga kota Saraqib dari timur ke selatan sepanjang 11 km.
Selain itu keberhasilan membebaskan kepungan terhadap 3 pos pemantau juga menjadi sukses tersendiri Turki yang bersumpah tidak akan keluar dari 12 kawasan pemantau di dalam Suriah.
Pihak Rusia menolak informasi kota Saraqib telah dibebaskan oleh Tentara seraya mengirimkan informasi yang mengatakan kota itu masih di dalam kekuasaan tentara Suriah. Meski demikian laman penyedia informasi dan peta (liveuamap.com) memperlihatkan bukti beberapa kawasan sebagaimana disebut di atas telah direbut oleh pasukan Turki.
Aneka informasi yang dihimpun dari portal penyedia berita dunia NewsNow.co.uk mengirimkan aneka informasi aktual tentang keberhasilan yang dicapai pasukan Turki di front utara dan keberhasilan SAA di fron selatan.
Keberhasilan Turki terjadi saat AS memastikan tidak akan terlibat dalam ofensif Turki di Idlib meskipun AS membantu atau mendukung dengan kata-kata. Menlu AS Pompeo menegaskan AS menolak solusi militer di Suriah. Sementara itu para Menlu Eropa meminta agar Turki dan Rusia meminta agar ke dua pihak menghentikan aksi militer di utara Suriah.
Terkait dengan itu Presiden Turki tampaknya mulai menyadari tipis harapan membawa Nato atau setidaknya AS masuk dalam kancah perang di Suriah. "Washingtoan tampaknya belum mendukung Ankara mengenai Idlib, saya akan berbicara (meminta) lagi pada Trump," ujar Erdogan seraya menambahkan Rusia mengabaikan penderitaan warga di Idlib.
Begitulah Erdogan tetap trengginas dan menebar tekanan dalam kondisi apapun. Dia telah menyatakan akan membebaskan seluruh pos pemantau militer Turki yang dikepung oleh pasukan Suriah dan berjanji tidak akan mundur dari Idlib dan akan mengembalikan kembali warga ke Idlib.
Erdogan jumawa melihat perkembangan positif. ""jalannya acara di Idlib mulai berubah untuk kita (Turki)," seakan kembali menekan Putin yang terkesima melihat perubahan begitu drastis.
Tampaknya tekanan Erdogan mulai dibaca oleh Putin. Saat tulisan ini dibuat pemerintah Rusia telah menolak pernyataan Erdogan yang mengumumkan akan melaksanakan pertemuan Erdogan - Putin pada 5 Maret di Turki.
Dari medan pertempuran selatan pasukan SAA telah menutup seluruh kawasan dari dataran tinggi Jub Sulaiman hingga sejauh 28 km ke utara di desa A Kunah. Slah satu pos pemantau militer Turki di dekat desa Al Huwayjah telah dikepung pasukan SAA dan milisinya.
Mampukah Rusia menahan gempuran Turki di kawasan Idlib atau merebut kembali Saraqib, Neyrab dan menetralisir jalur M5 highway di tengah semakin intesifnya reinforcement Turki yang masuk ke Suriah beberapa jam lalu, ataukah sebaliknya Turki mulai menyerang terbuka target-target Rusia?
Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H