Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Erdogan "Kick Off" Ofensif Idlib, Turki Langsung Pesan Patriot AS

21 Februari 2020   15:43 Diperbarui: 21 Februari 2020   21:18 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya pergerakan pasukan Turki dapat dihentikan di luar kota kecil Neyrab. Menurut sumber Suriah 5 petempur mereka mengalami luka serisu.

Di sisi lain, menurut informasi Bulgarian.miltary.com Turki mengalami kerugian dan gagal dalam serangan tersebut. Dua pasukan Turki tewas, 1 tank hancur, 6 kendaraan lapis baja dan APC hancur dan 10 kendaraan pick up pengangkut dan bersenjata berantakan.

Tewasnya dua pasukan Turki diakui secara resmi oleh militer Turki. Jumlah pasukan Turki yang tewas dalam offensif Idlib sejak awal Januari 2020kini menjadi 15 rang.

Setelah "KIck Off" perdana tersebut kedua pihak saling melakukan evaluasi. Dari Turki, Menhan, Halusi Akar mengatakan pada CNN -Turkey Televison "Mungkin perlu dukunga rudal Patriot AS di Idlib," seraya m menambahkan seharusnya Rusia tidak perlu ikut campur atas aksi Turki di Idlib (karena) Turki tidak ingin berhadapan dengan Rusia.

Di pihak AS, Presiden Donald Trump mempertegas dukungan AS mendukung langkah offensif Turki di Idlib akan tetapi belum jelas memenuhi apa tidak permintaan tersebut. 

Sambil menantikan dukungan nyata AS, Erdogan juga menanti dukungan NATO bagi terlaksananya anti payung udara Rusia di Suriah khususnya di atas Idlib yang melarang pesawat tempur Turki beraksi di atas udara Suriah.

Kanselir Jerman dan Prisiden Perancis dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Putin secara terpisah meminta agar Rusia menghentikan serangan ke Idlib terlebih setelah 2 tentara Turki tewas.

gambar : tass.com/world/1122685
gambar : tass.com/world/1122685
Dari Moskow Presiden Vladimir Putin menegaskan kepada Merkel dan Macron bawha Rusia perlu menggunakan langkah tegas guna menetralisir kawasan Suriah dari Teroris sambil mengamati kedaulatan Suriah. 

Sementara itu jurbicara Kemenlu Rusia, Maria Zhakarova mengatakan "..insiden tersebut (kemarin-red) merupakan pelanggaran perjanjian Rusia-Turki tentang Pemisahan Oposisi Bersenjata dengan Teroris (bersenjata) dan Penciptan kawasan Demiliterisasi. Hal ini berisiko terjadinya risiko eskalasi lebih tinggi di dalam kawasan kedaultan Suriah," ujar diplomat wanita tersebut.

Berdasarkan evaluasi di atas tampaknya sangat jelas, Turki akan meningkatkan skala serangannya dan itu berarti Rusia akan menngkatkan kemampuan pertahanan dan serangan untuk menggagalkan serangan. Lebih lanjut lagi pembaca dapat membayangkan apa seterusnya yang akan terjadi.

Meski demikian kedua negara akan terus berusaha mencari titik temu. Dalam analisa penulis setidaknya kawasan kota Idlib dan ke belakang (ke arah provinsi Hatay) mungkin dapat disetujui oleh Rusia - Suriah. Itu artinya Erdogan harus melupakan M5 Highway dan 9 pos pemantau militer Turki yang telah dikurung SAA di sebagiaan provinsi Idlib, Aleppo dan Hama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun