Perkembangan terbaru, jumlah korban kasus virus Corona di dunia telah tembus 7.000-an kasus dan menewaskan 170 orang. Berdasarkan perkembangan tersebut tampaknya wabah virus Corona akan meningkat tajam.
Menggilanya wabah (endemik atau epidemik) Corona bukan mengada-ada. Berdasarkan informasi disampaikan salah satu ahli pernafasan China, Zhong Nanshan kepada kantor berita China (Xinhua) meyakini dalam 10 hari kedepan kasus serangan Corona akan meningkat tajam, mencapai jumlah skala besar.
Pantas pemerintah China dibuat berang sehingga menyebutnya sebagai serangan "setan". Presiden Xi Jinping menyatakan hal itu setelah pertemuan dengan direktur WHO di Beijing dan berjanji akan mengalahkan virus setan tersebut, dikutip dari Reuters edisi 28/1/2020.
Kerisauan di atas tidak saja jadi tantangan bagi warga China sendiri tetapi juga menjadi tantangan untuk setiap warga negara lain termasuk 243 warga Indonesia yang berada di kota itu. Sejumlah mahasiswa yang berada di sana telah mengirim pesan kepada Menlu RI dan pihak terkait agar memulangkan mereka dari Wuhan.
Kepanikan terhadap keselamatan warganya di China khususnya di Wuhan telah jadi persoalan serius sejumlah negara. AS misalnya telah langsung beraksi dengan mengirimkan sebuah pesawat sewaan yang langsung terbang ke Wuhan untuk mengevakuasi warganya, Rabu (29/1/2020).
Menkes Perancis, Agnes Buzyn mengatakan negaranya sudah siaga 1 mengirimkan beberapa pesawat ke Wuhan untuk mengevakuasi 1000 warganya dari sana yang akan dilakukan segera.
Sejumlah negara lain mengambil langkah serupa yaitu akan mengambil tindakan dalam beberapa hari mendatang karena sedang berkoordinasi dengan pemerintah China bagaimana proses evakuasi musti dijalankan di tengah suasana "kota terkunci" benar-benar melebihi The Forbidden City yang juga berada di China.
Sri Lanka malah lebih panik, akan memulangkan 860 pelajarnya dari seluruh Cina termasuk 32 yang berada di Wuhan, tulis sumber BBC Indonesia.
Terkait posisi Indonesia, telah dijelaskan oleh Presiden Jokowi bahwa suasana kota yang "terkunci" membuat siapapun tidak dapat leluasa beraktivitas, termasuk untuk kegiatan evakuasi. Oleh karenanya bisa saja pemerintah Indonesia sedang membicarakan teknis evakuasi seperti apa yang akan dilakukan .
Persoalan menjadi tidak mudah karena petugas China pun musti menjalankan prinsip keselamatan mereka sendiri atas "wabah setan" itu. Apalagi perkiraan dalam 10 hari ke depan kasusnya akan meningkat pada titik kulminasi tertinggi sebagaimana disebutkan ahli pernapasan China di atas.