Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Korban Corona Makin Banyak, Segera Evakuasi WNI dari China!

29 Januari 2020   20:30 Diperbarui: 30 Januari 2020   09:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Stocktrek Images/Getty Images)

Perkembangan terbaru, jumlah korban kasus virus Corona di dunia telah tembus 7.000-an kasus dan menewaskan 170 orang. Berdasarkan perkembangan tersebut tampaknya wabah virus Corona akan meningkat tajam.

Menggilanya wabah (endemik atau epidemik) Corona bukan mengada-ada. Berdasarkan informasi disampaikan salah satu ahli pernafasan China, Zhong Nanshan kepada kantor berita China (Xinhua) meyakini dalam 10 hari kedepan kasus serangan Corona akan meningkat tajam, mencapai jumlah skala besar.

Pantas pemerintah China dibuat berang sehingga menyebutnya sebagai serangan "setan". Presiden Xi Jinping menyatakan hal itu setelah pertemuan dengan direktur WHO di Beijing dan berjanji akan mengalahkan virus setan tersebut, dikutip dari Reuters edisi 28/1/2020.

Gambar : Fortune.com. Diedit oleh Penulis
Gambar : Fortune.com. Diedit oleh Penulis
Di tengah gelombang kepanikan yang tinggi, Kota Wuhan yang berpenghuni 11 juta kini seperti terkunci. Akses keluar rumah pun jadi tidak bisa leluasa lagi. Akibatnya kegiatan bekerja, berbelanja, dan transportasi bahkan untuk perawatan kesehatan pun bukan lagi menjadi pekerjaan mudah saat ini.

Kerisauan di atas tidak saja jadi tantangan bagi warga China sendiri tetapi juga menjadi tantangan untuk setiap warga negara lain termasuk 243 warga Indonesia yang berada di kota itu. Sejumlah mahasiswa yang berada di sana telah mengirim pesan kepada Menlu RI dan pihak terkait agar memulangkan mereka dari Wuhan.

Kepanikan terhadap keselamatan warganya di China khususnya di Wuhan telah jadi persoalan serius sejumlah negara. AS misalnya telah langsung beraksi dengan mengirimkan sebuah pesawat sewaan yang langsung terbang ke Wuhan untuk mengevakuasi warganya, Rabu (29/1/2020).

Menkes Perancis, Agnes Buzyn mengatakan negaranya sudah siaga 1 mengirimkan beberapa pesawat ke Wuhan untuk mengevakuasi 1000 warganya dari sana yang akan dilakukan segera.

Sejumlah negara lain mengambil langkah serupa yaitu akan mengambil tindakan dalam beberapa hari mendatang karena sedang berkoordinasi dengan pemerintah China bagaimana proses evakuasi musti dijalankan di tengah suasana "kota terkunci" benar-benar melebihi The Forbidden City yang juga berada di China.

Sri Lanka malah lebih panik, akan memulangkan 860 pelajarnya dari seluruh Cina termasuk 32 yang berada di Wuhan, tulis sumber BBC Indonesia.

Terkait posisi Indonesia, telah dijelaskan oleh Presiden Jokowi bahwa suasana kota yang "terkunci"  membuat siapapun tidak dapat leluasa beraktivitas, termasuk untuk kegiatan evakuasi. Oleh karenanya bisa saja pemerintah Indonesia sedang membicarakan teknis evakuasi seperti apa yang akan dilakukan .

Persoalan menjadi tidak mudah karena petugas China pun musti menjalankan prinsip keselamatan mereka sendiri atas "wabah setan" itu. Apalagi perkiraan dalam 10 hari ke depan kasusnya akan meningkat pada titik kulminasi tertinggi sebagaimana disebutkan ahli pernapasan China di atas.

Saat ini TNI AU telah bersiaga akan menuju Wuhan setelah mendapat aba-aba berangkat dari pihak terkait khsususnya dari Kemenlu untuk melakukan aksi penyelamatan dan evakuasi sebagaimana negara lain (akan) lakukan. Hanya saja sampai saat ini Indonesia dan negara lain masih menanti dan terus menanti sampai mendapat "lampu hijau" dari pemerintah China.

Berdasarkan kondisi terkini dan ekspektasi merebaknya wabah ini pada skala lebih besar dalam beberapa hari mendatang bisa jadi operasi evakuasi sejumlah negara (temasuk Indonesia) baru bisa terjadi setidaknya minggu depan jika tidak semakin parah.

Langkah penyelamatan yang dapat dilakukan saat ini adalah setiap kedutaan negara khsususnya KBRI melalui perwakilan atau konsulat di Wuhan (kalau ada)  mendata secara akurat alamat setiap warga Indonesia dan mengirimkan bahan kebutuhan sehari-sehari untuk konsumsi seminggu ke depan dan perlengkapan obat-obatan serta kebutuhan pendukung lainnya.

Issu adanya serangan senjata biologis dalam kasus wabah Corona ini bukan hisapan jempol karena sejumlah warga China ada yang menganggapnya itu sebagai ekses kalahnya AS dalam perang dagang dengan AS, sesuatu yang sangat tidak masuk akal atau hoaks sebetulnya.

Issu lain tak kalah merinding dan juga mungkin hoaks adalah teori konspirasi, program senjata biologis China yang bocor dibalik kasus Corona. Danny Shoham (mengaku) seorang pengamat senjata Biologis asal Israel memberikan pendapatnya bahwa kemungkinan besar wabah itu adalah akibat kebocoran program rahasia senjata biologis China pada sebuah labratorium di Wuhan, sebaagimana diungkap CCN  edisi 27 Januari 2020.

Pada kenyataannya Wuhan memang menjadi pusat laboratorium biologi terbesar dan paling maju di seluruh Tiongkok tetapi belum ada kepastian apakah ada laboratorium senjata biologidi sana untuk kepentingan industri senjata bioologi negeri Tirai Bambu tersebut hingga saat ini.

Terkait dengan  benar atau ridak bocornya senjata biologis evakuasi warga kita harus dilaksanakan secepatnya dengan berbagai cara. Kemudian langkah penanganan WNI yang akan tiba di tanah air nantinya juga harus disiapkan sedini mungkin sebelum dikembalikan ke daerah asalnya.

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun