Benar sekali. Jumat 24 /1/2020 Hasto memenuhi panggilan penyidik KPK. Di gedung Merah Putih itu ia dicecar 24 pertanyaan. Dia tidak memberkan apa saja ke 24 pertanyaan tersebut. Kepada awak media yang menunggunya ia mengatakan KPK menanyakan apa alasan dibalik penunjukan Harun ketimbang Riezky menggantikan almarhum Nazaruddin Kiemas.
Hasto menjelaskan "Ada semacam kedaulatan atau kebijakan khusus partai memilih kader terbaiknya dan ada presedennya untuk itu. Hal serupa juga terjadi saat PAW terhadap almarhun Sutradara Ginting," ujarnya.
Sekilas saja review. Pada mekanisme PAW terhadap almarhum S Ginting ketika itu PDI P menunjuk Irwansyah yang suaranya lebih rendah ketimbang saingannya Malawati yang memiliki jumlah suara 20.666 (urutan ke 2 setelah Sutradara Ginting yang meraup 29.413 suara dari dapil III Banten). Sementara Irwansyah sama sekali berada pada posisi tidak diperhitungkan.
Hasto memberi deskprisi begitulah gambaran kedaulatan Partai "Di situ ada pertimbangan strategis dari partai," ujarnya.
Meski Hasto telah menyampaikan kebijakan atau kedaulatan partai untuk memenangkan Harun melawan Riezky tapi ada bebrapa indikator agak sumir tamaknya diperlihatkan Harto, yaitu :
- PDIP memilih Harun karena adanya kedaulatan atau kebijakan khusus partai sebagaimana disebutkan di atas.
- PDIP memilih Harun karena ia memiliki kompetensi dalam International Economic Law
- PDIP memiih harun karena sangat sedikit orang Indonesia memperoleh bea siswa dari Ratu Inggris
Selain itu Hasto juga berbeda tampilannya dari biasanya energik dan tidak kenal lelah kali ini kesan wajahnya agak loyo. Sebelumnya berkali-kali Hasto mengatkan siap, siap dan siap memberikan keterangan sebagai saksi jika dipanggil tapi raut wajah Hasto kali ini memperlihatkan ekspresi lain. Sorotan matanya juga menandakan ada sesuatu yang dia pikirkan.
Pada momen (gambar dan video) lain Hasto tampak berusaha tenang tapi pancaran matanya sekali lagi tak mampu sembunyikan apa sesungguhnya sedang ia pikirkan.
Tampaknya Hasto sedang lelah memikirkan kemana perginya Harun hingga meninggalkan masalah buat Hasto dan partainya. Padahal pengorbanan Hasto untuk kader partai tidak diragukan lagi. Kabarnya ia juga jadi pengajar dan pemberi motivator untuk internal partai.
Dalam seminggu, ia menghabiskan lima hari untuk partai, sehari untuk keluarga, dan sisanya bersama rekan-rekannya. Tapi minggatnya Harun bikin wajah Hasto kini tidak terlihat antusias, kontras sekali dari biasanya. Mengapa? Hanya Hasto yang tahu.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H