Dipastikan 17 kepala negara dan 168 Duta Besar (Dubes) hadir pada acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) siang ini di gedung DPR RI. Acara pengamanan pun telah dilakukan oleh pihak berkompeten untuk menjamin acara berlangsung dengan tertib, aman, sukses dan meninggalkan kesan yang baik untuk Indonesia dan negara sahabat.
Pasukan pengaman yang dilibatkan dalam acara tersebut mencapai 30.000 an personil yang disebar dalam ring 1 dibawah kendali Paspampres, ring 2 dibawah kendali TNI dan ring 3 dibawah kendalai gabungan TNI-Polri.
Selain pasukan pengamanan disebut di atas ternyata acara itu juga melibatkan para dukun-dukun "sakti" yang -konon- mampu menghadirkan pasukan jin untuk mengawal acara berjalan sukses, aman dan lancar.
Dari Belitung nun jauh dari ring 1, 2 dan 3 dari lokasi acara sbanyak 115 dukun sakti Forum Kedukunan Adat Belitung memberikan support dengan cara berdoa jelang pelantikan Presiden dan Wapres. "Walaupun kami di Pulau Belitung tapi kami dengan cara pandang batin bisa sampai ke istana presiden," imbuh Mukti ketua forum dukun adat Belitung.
Sedangkan Dukun yang paling dekat pada acara tersebut adalah dukun yang disebut-sebut sangat kondang yaitu "Ki Sabdo" yang justru melaksanakan aksinya di Gedung rakyat tersebut sejak 18 Oktober 2019 lalu. Saat itu ia terlihat di depan pelataran ruangan Nusantara V sedang melaksanakan ritual di gedung tersebut.
Menurut Ki Sabdo, acara akan berlangsung dengan aman dan lancar, sebab Nyi Roro Kidul sudah berjanji akan membereskan jika ada yang coba-coba menganggu acara tersebut. "Enggak ada halangan, nanti kalau yang menghalangi itu urusannya ratu selatan, saya yang akan bereskan," kata Ki Sabdo.
Ki Sabdo yang ternyata pernah meramal Prabowo bakal menang dalam Pipres 2019 - 2024 itu mengaku sudah komplit mengerahkan kekuatannya ke arena. "Dari Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong hingga Jin Kayangan sudah hadir mengamankan acara, "sebutnya yang kini berbelok mendukung Presiden Jokowi.
Kehadiran sosok sakti tersebut diketahui oleh petugas pengamanan dalam gedung DPR, menurut mereka kehadiran pria berpakaian serba hitam tersebut sejak 3 hari seblumnya(15 Oktober red). Meski demikian Sekjen MPR, Ma'ruf Cahyono mengaku bahwa sosok yang disebutkan di atas tidak terlihat oleh nya di gedung tersebut. Ia menampik penggunaan sistem klenik dalam acara pelantikan Presiden dan Wapres di gedung DPR/MPR hari ini.
Terlepas dari siapa yang menugaskan dukun sakti Ki Sabdo faktanya adalah ternyata kepercayaan terhadap perdukunan, metafisika dan klenik masih sangat kental dilakukan masyarakat dari berbagai lapisan pendidikan dan ekonomi.
Mengapa Ma'ruf Cahyono yang luput melihat aksi Dukun sakti Ki Sabdo beraksi melakukan pengamanan di gedung tersebut dalam beberapa hari terakhir padahal petugas keamanan di sana mengetahui dan melihat ada sosok tersebut di sana juga menimbulkan pertanyaan, seakan kehadiran dukun itu dikerahkan oleh satuan rahasia yang tidak mau mengambil risiko terhadap potensi gangguan yang datang dari alam dunia ghaib.
Secara sosiologis penggunaan jasa dukun bukan hal yang baru. Dunia klenik dalam kekuasaan telah lama ada dan kerap terjadi di dalam persaingan dan memperoleh kekuasaan di segala bidang di negeri ini. Dunia klenik perdukunan dipercaya atau tidak masih diperhitungkan termasuk dalam persaingan menuju puncak kekuasaan RI.
Pada saat gugatan pasangan Prabowo - Hatta Rajasa ke MK pada 24 Juli 2014 lalu juga terlihat aktifitas 2 dukun (pasangan Pria dan Wanita) melakukan "aktifitas" beberapa jam sebelum Proabowo dan Hatta Rajasa tiba di gedung MK. Dalam gerakan ritual mereka terlihat kadang menganggkat ke dua tangannya ke atas lalu meletakkan ke dadanya dan mulut mereka komat-kamit membaca mantera.
Entah ada kaitannya dengan hal itu atau tidak faktanya MK menggagalkan upaya pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa sehingga secara sah menguatkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla menjadi Presiden RI 2014 - 2019.
Pada saat jelang pelantikan Presiden SBY, Megawati dan Gus Dur belum pernah terdengar adanya sosok dukun secara terbuka hadir di dalam arena gedung pelantikan. Jika pun ada tampaknya tidak terlihat terang benderang seperti saat ini jelang pelantikan Presiden dan Wapres RI periode 2019 - 2024.
Sedangkan mantan Presiden Soeharto disebut banyak orang sering menggunakan jasa perdukunan dalam berbagai kegiatan politik dan keluarga. Entah itu karena tradisi turun temurun faktanya memang pak Harto sangat biasa dengan ritual-ritual adat dan perdukunan.
Dalam dunia politik pak Harto disebut-sebut menggunakan jasa dukun politik. Hal itu diungkapkan oleh seorang dukun tenar pada masa orde baru. Menurutnya pak Harto menggunakan dukun dukun untuk urusan politik, kekeluargaan dan untuk tujuan lain.
Beberapa dukun sering digunakan pak Harto adalah Romo Marto Pangarso, Romo Diat, Soedjono Hoemardani, Ki Ageng Selo, Soedjarwo, Darundrio, Mbah Diran, serta Eyang Tomo hanya sedikit nama yang menjadi semacam rahasia umum, sebagaimana ditulis liputan6.com.
Kini, hari ini 20 Oktober 2019 sejarah akan mencatat pasangan Presiden dan Wakil Presiden (Joko Widodo dan K.H Ma'ruf Amin) untuk periode 2019 - 2024.
Terlepas dari peranan dukun atau tidak semoga acara berjalan sukses, lancar dan sesuai prosedur. Selain itu adalah mampu menjadi pemimpin bangsa dan negara yang peka dan tidak tunduk pada tekanan partai politik manapun dengan alasan dan tujuan apapun walaupun diusung oleh koalisi tertentu.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H