Pada saat gugatan pasangan Prabowo - Hatta Rajasa ke MK pada 24 Juli 2014 lalu juga terlihat aktifitas 2 dukun (pasangan Pria dan Wanita) melakukan "aktifitas" beberapa jam sebelum Proabowo dan Hatta Rajasa tiba di gedung MK. Dalam gerakan ritual mereka terlihat kadang menganggkat ke dua tangannya ke atas lalu meletakkan ke dadanya dan mulut mereka komat-kamit membaca mantera.
Entah ada kaitannya dengan hal itu atau tidak faktanya MK menggagalkan upaya pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa sehingga secara sah menguatkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla menjadi Presiden RI 2014 - 2019.
Pada saat jelang pelantikan Presiden SBY, Megawati dan Gus Dur belum pernah terdengar adanya sosok dukun secara terbuka hadir di dalam arena gedung pelantikan. Jika pun ada tampaknya tidak terlihat terang benderang seperti saat ini jelang pelantikan Presiden dan Wapres RI periode 2019 - 2024.
Sedangkan mantan Presiden Soeharto disebut banyak orang sering menggunakan jasa perdukunan dalam berbagai kegiatan politik dan keluarga. Entah itu karena tradisi turun temurun faktanya memang pak Harto sangat biasa dengan ritual-ritual adat dan perdukunan.
Dalam dunia politik pak Harto disebut-sebut menggunakan jasa dukun politik. Hal itu diungkapkan oleh seorang dukun tenar pada masa orde baru. Menurutnya pak Harto menggunakan dukun dukun untuk urusan politik, kekeluargaan dan untuk tujuan lain.
Beberapa dukun sering digunakan pak Harto adalah Romo Marto Pangarso, Romo Diat, Soedjono Hoemardani, Ki Ageng Selo, Soedjarwo, Darundrio, Mbah Diran, serta Eyang Tomo hanya sedikit nama yang menjadi semacam rahasia umum, sebagaimana ditulis liputan6.com.
Kini, hari ini 20 Oktober 2019 sejarah akan mencatat pasangan Presiden dan Wakil Presiden (Joko Widodo dan K.H Ma'ruf Amin) untuk periode 2019 - 2024.
Terlepas dari peranan dukun atau tidak semoga acara berjalan sukses, lancar dan sesuai prosedur. Selain itu adalah mampu menjadi pemimpin bangsa dan negara yang peka dan tidak tunduk pada tekanan partai politik manapun dengan alasan dan tujuan apapun walaupun diusung oleh koalisi tertentu.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H