Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Truk Maut Mengganas di Sekitar Kita, Ini Sebabnya

8 September 2019   03:34 Diperbarui: 8 September 2019   03:47 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : poskotanews.com. Diedit oleh penulis

Lihatlah  beberapa peristiwa berikut ini terkait penampilan truk di jalan raya. Sebuah truk pembawa sampah ngebut. Bak sampah yang cuma ditutupi seadanya dengan plastik berterbangan satu persatu, ada yang mengenai mobil di belakangnya ada juga yang mampir di sepeda motor di sebelahnya.

Truk pembawa galon air isi ulang meliuk - liuk gesitnya mendahului kendaraan di depan satu demi satu. Beberapa buah galon air isi ulang mencelat dari dalam bak truk, terpental ke sana kemari, memantul kemana saja termasuk mengenai kendaraan yang ada di belakangnya.

Truk pembawa material tanah urukan tampak melenggang tenang tanpa penutup sehingga beberapa kali tanah urukan terlepas dari tumpukannya ke luar bak. Suara remnya bagaikan terompet kematian.

Truk pembawa batu koral lebih ganas lagi. Tanpa penutup truk itu melewati jalan yang tidak rata terlihatlah batu-batu itu ada yang bergerak turun dari puncaknya. 

Truk pembawa kayu balok terlihat gesit menanjak. Ketika tiba ditukungan entah kenapa rantai pengikatnya terputus. Berhamburanlah kayo balok yang dari dalam bak terbukanya.

Truk pembawa alat berat lebih dahsyat lagi kehebatannya. Truk tronton bak terbuka mengangkut Excavator melejit dalam kegelapan malam. Tampak roda Excavator menyembul dikiri dan kanan melebihi sedikit dari ukuran bak truk tadi. Seperti terjadi pada 25 Agustus 2017 di Jalan Raya Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 4 orang tewas akibat truk pengangkut excavator menghantam kendaraan lain.

Empat peristiwa terakhir "aksi" truk maut masih segar dalam ingatan, yaitu :

  1. Kecelakaan Karawaci pada 1/8/2019. Truk pencabut nyawa membawa tanah timbun terguling dan menimpa sebuah kendaraan pribadi yang bermuatan 5 orang termasuk seorang bayi. Naas sekali, sopir taksi online dan 3 penumpangnya tewas. Sang bayi, Aisyah atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa selamat, tapi 2 orang tuanya telah pergi meninggalkan Aisyah untuk selamanya.
  2. Kecelakaan Purbaleunyi pada 2/9/2019. Truk over load terguling mengakibatkan tabrakan beruntun 21 kendaraan. Delapan orang tewas termasuk Dedi pengemudi truk maut itu. Selain itu 28 orang luka berat hingga ringan.
  3. Kecelakaan di tol Ciledug pada 4/9/2019 lalu tergolong peristiwa langka. Entah ada setan apa dalam pikiran Asep Gilang sopir yang menabrak Aiptu Imran Yasin hingga tewas di tempat kejadian. Selain itu sedan patroli yang dikemudikannya ringsek berat bagian belakangnya diseruduk truk sangar tersebut.
  4. Kecelakaan Bintaro pada 6/9/2019 baru saja berlalu. Sebuah truk oleng lalu menyerempet kendaran sebelahnya sehingga terjadilah peristiwa seruduk menyeruduk 4 kendaran di sebelahnya. Tidak ada korban jiwa tapi truk pembawa tanah itu seakan melengkapi kekuatiran pengguna jalan raya jika berdekatan dengan setiap truk.

Peristiwa Truk menggilas pengendara motor dan menabarak bagunan serta tabrakan dengan bus penumpang dan sesama truk juga sangat sering terjadi. 

Tentu banyak sekali kisah-kisah dan peristiwa lainnya akibat semakin ganasnya penampilan truk saat ini yang tidak dapat disebut satu persatu dalam artikel ini.

Gambar : megapolitan.okezone.com
Gambar : megapolitan.okezone.com
Jika mengacu pada jumlah truk yang mencapai jutaan unit setiap harinya memang prosentase peristiwanya sangat kecil. Apalagi dibandingkan dengan peristiwa kecelakaan sepeda motor setiap harinya sangat tinggi pastilah bukan tandingan seimbang membandingkan kecelakaan truk dan sepeda motor.

Sedikit pun kasusnya tapi jika kehadirannya mengancam dan membuat kondisi di jalan raya tidak aman tampaknya harus ada solusi dari pihak berkompeten menertibkan truk-truk penebar teror di jalan raya.

Pada tulisan saya sebelumnya di sini telah dijelaskan bebeberapa penyebab utama kecelakaan truk dari sebab tertinggi hingga terendah adalah :

  1. Disebabkan Rem
  2. Disebabkan masalah (cara) Kemudi, termasuk cara mengemudi
  3. Disebabkan masalah Ban
  4. Disebabkan masalah kelebihan berat Muatan
  5. Disebabkan masalah Lampu penerangan

Data lawas (2010) pada sumber di atas terlihat urutan pertama sebab truk kecelakaan adalah akibat rem tidak berfungsi, rem blong, telat nginjak rem, rem panas dan sebagainya, intinya adalah soal rem. Dan itu terkait erat dengan kepudulian pengemudi dan pemilik truk

Urutan kedua adalah cara kemudi sopir truk. Termasuk dalam hal ini adalah lalai, ngantuk, perasaan jagoan balap, anggap enteng pengendaraan lain dan emosional serta mabuk.

Meskipun masalah kelebihan berat muatan menjadi salah satu sebab tetapi urutannya pada rangking 4. Meski demikian kelebihan muatan ini juga dapat mempengaruhi masalah rem (pada rangking 1) disebutkan di atas.

Jalan raya adalah milik bersama, punya bersama untuk tujuan bersama yaitu ingin sampai ditujuan. Sopir truk bisa sampai ditujuan dalam arti kata selesai mengantar barang yang dipercayakan oleh konsumen melalui perusahaan sopir truk bekerja.

Sopir angkot, sopir becak, bajaj, taksi online, pengemudi ojek hingga konvoi paspampres sekalipun punya tujuan yang sama yakni mengantar atau mengawal orang yang perlu diantar atau dikawal hingga tiba di tempat melalui jalur jalan raya. Jadi semua punya hak di jalan raya oleh karenanya perlu sama-sama menjaga dan saling menghargai.

Mengapa kendaraan lawas yang telah mengeluarkan asap tebal dan suara meraung-raung itu dibiarkan gentayangan mengangkut barang bahkan dengan muatan over load sejauh puluhan dan ratusan kilometer? 

Seakan ia lupa usianya sudah renta tak sanggup lagi bekerja keras tapi dipaksa memberi (cari) rezeki untuk tuannya. Jika si tuan memaksa, paling terjadi gangguan yang menjadi sebab kecelakaan disebutkan diatas. Dan jika terjadi kecelakaan tuan (pemilik atau sopir) paling beralasan dengan "judul lagu lama" misalnya : Belum ada uang, bini mau melahirkan, uang mau dipakai menikah, belum beli beras, sarapan saja belum dan lain-lain.

Ironisnya di sudut lain para keluarga yang tertindas oleh ganasnya truk dan sopir pencabut nyawa di jalan raya telah menyebabkan tulang punggung keluarga atau orang-orang yang mereka cintai pergi untuk selama-lamanya.

Penulis tetap berharap agar sopir dan pemilik truk memperhatikan faktor penyebab utama kecelakaan truk disebutkan di atas dan memperbaikinya. Selain itu, jalan raya adalah milik bersama, oleh karenanya perlu sama-sama menghormati sesama pengguna jalan raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun