Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Truk Maut Mengganas di Sekitar Kita, Ini Sebabnya

8 September 2019   03:34 Diperbarui: 8 September 2019   03:47 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : poskotanews.com. Diedit oleh penulis

Pada tulisan saya sebelumnya di sini telah dijelaskan bebeberapa penyebab utama kecelakaan truk dari sebab tertinggi hingga terendah adalah :

  1. Disebabkan Rem
  2. Disebabkan masalah (cara) Kemudi, termasuk cara mengemudi
  3. Disebabkan masalah Ban
  4. Disebabkan masalah kelebihan berat Muatan
  5. Disebabkan masalah Lampu penerangan

Data lawas (2010) pada sumber di atas terlihat urutan pertama sebab truk kecelakaan adalah akibat rem tidak berfungsi, rem blong, telat nginjak rem, rem panas dan sebagainya, intinya adalah soal rem. Dan itu terkait erat dengan kepudulian pengemudi dan pemilik truk

Urutan kedua adalah cara kemudi sopir truk. Termasuk dalam hal ini adalah lalai, ngantuk, perasaan jagoan balap, anggap enteng pengendaraan lain dan emosional serta mabuk.

Meskipun masalah kelebihan berat muatan menjadi salah satu sebab tetapi urutannya pada rangking 4. Meski demikian kelebihan muatan ini juga dapat mempengaruhi masalah rem (pada rangking 1) disebutkan di atas.

Jalan raya adalah milik bersama, punya bersama untuk tujuan bersama yaitu ingin sampai ditujuan. Sopir truk bisa sampai ditujuan dalam arti kata selesai mengantar barang yang dipercayakan oleh konsumen melalui perusahaan sopir truk bekerja.

Sopir angkot, sopir becak, bajaj, taksi online, pengemudi ojek hingga konvoi paspampres sekalipun punya tujuan yang sama yakni mengantar atau mengawal orang yang perlu diantar atau dikawal hingga tiba di tempat melalui jalur jalan raya. Jadi semua punya hak di jalan raya oleh karenanya perlu sama-sama menjaga dan saling menghargai.

Mengapa kendaraan lawas yang telah mengeluarkan asap tebal dan suara meraung-raung itu dibiarkan gentayangan mengangkut barang bahkan dengan muatan over load sejauh puluhan dan ratusan kilometer? 

Seakan ia lupa usianya sudah renta tak sanggup lagi bekerja keras tapi dipaksa memberi (cari) rezeki untuk tuannya. Jika si tuan memaksa, paling terjadi gangguan yang menjadi sebab kecelakaan disebutkan diatas. Dan jika terjadi kecelakaan tuan (pemilik atau sopir) paling beralasan dengan "judul lagu lama" misalnya : Belum ada uang, bini mau melahirkan, uang mau dipakai menikah, belum beli beras, sarapan saja belum dan lain-lain.

Ironisnya di sudut lain para keluarga yang tertindas oleh ganasnya truk dan sopir pencabut nyawa di jalan raya telah menyebabkan tulang punggung keluarga atau orang-orang yang mereka cintai pergi untuk selama-lamanya.

Penulis tetap berharap agar sopir dan pemilik truk memperhatikan faktor penyebab utama kecelakaan truk disebutkan di atas dan memperbaikinya. Selain itu, jalan raya adalah milik bersama, oleh karenanya perlu sama-sama menghormati sesama pengguna jalan raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun