Sebab jika ditanggapi dengan "selow-selow saja" pasti tidak akan menimbulkan efek jera. Dikhawatirkan akan terjadi pengganiayaan atau penghinaan terhadap Astiah-Astiah lain dan akhirnya hal itu dianggap biasa-biasa saja.
Mengurai siapa yang salah adalah bagaikan bertanya siapa duluan ada telur ayam atau ayam, pasti menyisakan peredebatan sengit tiada akhir sesuai teori masing-masing. Sama halnya dalam hal ini menanyakan akar masalah fenomena ini juga sama rumit menjawabnya meski pada umumnya menjawab kesalahan sistemik.
Daripada sibuk mencari kesalahan lebih baik mari kembalikan warwah dan jati diri pengajar kita pada posisi semula yaitu tenaga pendidik bangsa yang perlu dijunjung tinggi dedikasinya. Di sisi lain para guru sendiri harus mampu menjaga dan merawat pemberian posisi tersebut dengan penuh tanggung jawab.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H