Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

GPS Sipilnya Diacak, Israel Remehkan Beruang Ompong Rusia

2 Juli 2019   01:05 Diperbarui: 3 Juli 2019   11:28 6042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusia menerapkan teknologi mengacau dan menghilangkan sistim GPS di sekitar pangkalan udara Hymemim Airbase di Latakia sebagai langkah antisipatif dari perang drone yang diperagakan kelompok pembebasan Suriah dalam payung FSA yang dalam 2019 ini semakin intensif dan gencar menyerang pangkalan udara tersebut.

Seorang profesor dari Universitas Texas telah memberi pandanganya kepada Pentagon beberapa minggu lalu tentang aksi Rusia menerapakan teknologi mematikan GPS khususnya di sekitar pangkalan udaranya di Latakia.

Profesor Todd Humphreys seorang isniyur aerospace berbasis navigasi satelit mengatakan memiliki data dan fakta dan merekam pengaruh signal yang dapat dilihat dari ruang angkasa betapa signal tersebut sangat kuat sehingga mampu melumpuhkan dan mematikan sistem GPS yang ada disekitar tersebut selama sebulan terakhir.

The source of a signal interfering with GPS reception for planes flying over Israel, located on Russia's Khmeimim Air Base in western Syria, from a presentation by aerospace engineer Todd Humphreys to the US government in June 2019. (Courtesy) . Source : timesofisrael.com
The source of a signal interfering with GPS reception for planes flying over Israel, located on Russia's Khmeimim Air Base in western Syria, from a presentation by aerospace engineer Todd Humphreys to the US government in June 2019. (Courtesy) . Source : timesofisrael.com
Hasil penelitian Todd Humphreys entah terkait atau tidak dengan peristiwa sebelumnya pada 2018 lalu ketika NATO menuduh Rusia melumpuhkan sistim GPS dalam latihan NATO di perairan Finlandia dan Norwegia pada November 2018

Profesor Todd Humphreys mengatakan bahwa teknologi yang diterapkan Rusia BUKAN untuk mengacaukan Israel akan tetapi sebagai upaya menggempur dan melumpuhkan drone yang mengarah ke pangkalan Hymeimim airbase.

Sumber : timesofisrael.com
Sumber : timesofisrael.com
Menurut Humphreys kali ini Rusia menerapkan dua cara sekaligus yakni kombinasi Jamming dan Spoofing. Jamming dalam bentuk GPS langsung menolak pelayanan dan Spoofing berupa penerimaan informasi palsu di layar monitor. (Bagaimana cara kerja lebih spesifiknya semoga pembaca berkenan membantu beri penjelasan -red).

Kini untuk kesekian kalinya Israel memperolok Rusia bahwa kekuatan, nama besar dan mungkin saja teknologi perang Rusia tak lebih hanya menang di atas kertas.

Jika diibaratkan hewan tak lebih mirip beruang ompong dengan kuku-kuku yang telah rapuh dan tidak bertenaga sama sekali.

Mungkin Israel memberi pesan bahwa itu adalah wujud kekecewaan pada Rusia atas kemesraannya dengan Iran.

Akan tetapi tampaknya itu tidak sama sekali sebab kepongahan Israel terhadap Rusia telah terjadi sejak lama dalam perang Yom Kipur (6 - 26 Oktober 1973 ), Perang 6 hari (5--10 Juni 1967) dan perang di Lebanon (12 Jul 2006 -- 14 Agustus 2006). Peralatan tempur buatan Rusia yang digunakan negara-negara Arab seperti tak kuasa menahan gempuran teknologi buatan AS dan Eropa (barat).

Entah sampai kapan Rusia (dan Iran) mampu bersabar menghadapi arogansi Israel. Rasa-rasanya Rusia benar-benar jadi barang mainan Israel di Suriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun