Hari ini tepatnya 687 tahun lalu, di Tunisia pada 27 Mei 1332 lahir salah satu cendikiawan muslim paling tersohor sedunia. Terlahir dari kalangan bangsawan turunan Spanyol yang hijrah ke beberapa jazirah Arab kelak menjadi seorang ahli Politik Islam, Sosiolog Islam, ekonom Islam, sejarawan Islam dan juga filusuf diakui dunia lewat karya tulis dan pemikirannya yang masyhur hingga kini.
Dialah Ibnu Khaldun. Nama lengkapnya Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami.
Masa kecil hingga remaja berusia 18 tahun Ibnu Khaldun menuntut Ilmu formal hingga usia . Sejak usia dini ia telah menghafal al-quran lalu pada masa remaja ia belajar Hadis, Fikih, Tafsir, Fisika dan Matematika. Otaknya yang moncer menyebabkan mendapat nilai memuaskan dari guru-gurunya saat masih sekolah.
Setelah usia 22 tahun ia mulai bekerja pada negara (Kerajaan) dari karier sekretaris kerajaan hingga beberapa tahun sebelum kerajaannya kalah perang dari sebuah kerjaaan. Akibatnya ia mengungsi ke Aljazair.
Di Aljazair ia bertemu dengan wakil kerajaan Maroko di sana dan ia menawarkan kerjasama. Tawarannya diterima. Ibn haldun ditempatkan sebagai anggota majelsi ilmu pengetahuan Maroko di Aljazair (Magribi) saat itu. Setahun kemudian ia menjadi sekretaris perwakilan sultan Maroko di Maghribi.
Akan tetapi karena hasutan dan fitnah membuat ia jatuh dan dipenjara. Selepas dari penjara Ibnu Khaldun mengungsi ke Granada (Spanyol) pada tahun 1365 tempat leluhurnya berasal. Di sana ia bertemu dengan Sultan Bani Ahmar dan menjadikannya sebagai duta besar untuk Castilla.
Entah nasib apa yang terjadi pada Ibnu Khaldun ia tidak betah, hubungan retak ia pun akhir bolak-balik pindah Maroko - Tunisa sebelum akhirnya benar-benar hijrah ke Iskandariah, Mesir pada tahun 1386 M. Di sinilah langkah penting Ibnu Khaldun terjadi kembali. Ia disambut dengan baik dan diberi jabatan Dosen Ilmu Fiqiih di Universitan Cairo. Tidak lama setelah itu ia dijadikan ketua pengadilan kerajaan.
Salah satu diplomasi terkenalnya untuk Mesir adalah ketika berhasil berdiplomasi dengan Timur Lenk penguasa Asia Timur saat itu yang ingin menaklukkan Damaskus. Keberhasilannya malah membuat Timur lank kagum kepadanya.
Ibnu Khaldun akhirnya meninggal dunia di Mesir pada malam 25 Ramdahan 808 H atau 1406 M. Ia meninggalkan sangat banyak karya strategis dan legendaris sampai kini.
Karya Ilmiah Ibnu Khaldun
Pada masa remaja setelah selesai sekolah formal di Maroko ia telah menerbitkan buku yang terkenal "Muqaddimah" yang merupakan buku terpenting tentang ilmu sosial dan masih terus dikaji hingga saat ini.
Buku ini diakui oleh sosiolog barat sebagai salah satu buku terkenal dan menjadi rujukan dalam ilmu sosiologi sebut DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di Universitas of Aberdeen, Scotland dalam artikelnya "The Islamic Review & Arabic Affairs" pada tahun 1970-an.
Setelah keluar dari penjara di Maghribi Aljazair, ia mulai lebih tekun melakukan penelitian dan menerbitkan bukunya antara lain Al-Syifa' Al-Sa'il li tahzib al masa'il tentang kehebatan al-quran menyebuhkan berbagai penyakit. Selain itu juga ada karyanya berjudul Lubab al-Muhassal fi Ushul al-din tentang ayat-ayat al-Quran yang membuktikan tentang kekuasaan Allah melalui penciptaan alam semesta dan isinya.
Menjelang meninggal Ibnu Khaldun telah menyiapkan buku outobiografinya berjudul Ta'rif diterbitkan di Kairo pada tahun 828 H atau 1406 M beberapa bulan sebelum ia meninggal dunia.
Sebetulnya masih banyak karyanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis tentang beliau dari sisi kekayaan karya ilmiah beliau miliki. Namun sekulumit daftar di atas memang membutktikan beliau adalah salah satu cendikiawan Islam yang diakui oleh barat.
Salah satu filusuf Eropa mengakui kehebatannya meski tidak dapat disandingkan Plato dan Socrates sebagaimana diungkapkan Robert Flin.
Sedangkan Ogon Erowan, ekonom barat terkemuka menjelaskan teori socioconomy tak terlepas dari buah pikiran Ibnu Khaldun tentang Evolusi Masyarakat.
Antropolog Inggris, Ernest Gellner sangat takjub dengan buah pikiran Aibnu Khaldun tentang definis Pemerintahan yang menurutnya mampu mencegah ketidak adilan.
Sederet pemikir Barat terkemuka, seperti Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Robert Flint, Arnold J Toynbee, Ernest Gellner, Franz Rosenthal, dan Arthur Laffer mengagumi pemikirannya.
Mengenang kehebatannya, pemerintah Spanyol tempat asal leluhur Ibnu Khladun berada menganugerahinya sebuah peringatan ulang tahun istimewa untuk mengenang kehebatannya. Pada tahun2006 pemerintah Spanyol membuat pesta ulang tahun Ibnu Khaldun ke 600. Berbagai perlombaan karya ilmiah dibuat terkait dengan maha karya Ilmu Khaldun dalam implementasi di dunia ilmu modern saat ini.
Begitulah rekan pemabaca Budiman, jika Pemerintah Spanyol merayakan hari kematian tahun Ibnu Khaldun pada 2006 lalu ke 600 tahun maka saya mengajak Anda pembaca budiman merayakan sisi sebaliknya yaitu hari lahirnya Ibnu Khaldun tokoh Islam favorite saya pada hari ini 27 Mai 2019 sebagai perayaan hari lahir ke 687 tahun melalui sekelumit tulisan sederhana ini.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H