Presiden selanjutnya (setelah 2024 nanti) akan menjalankan roda pemerintahan Indonesia sebagai salah satu negara terkuat dalam bidang Ekonomi sekaligus kuat mengikis budaya korup serta mengikis sisa-sisa manusia menjadi ancaman (duri dalam daging) bagi kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia.
Apakah pencapaian itu cuma ilusi? Tidak sama sekali. Teori ekonomi dengan sejumlah indikatornya serta faktor pendukung telah dikaji oleh pakar ekonomi dari lembaga ekonomi kelas wahid dunia sebagaimana disebutkan di atas. Mereka telah menggambarkan ekspektasi perekonomian negara telah maju dalam 2 dekade terakhir dan terbukti akurat, maka ekspektasi terhadap posisi negara kita pada 2030 bukanlah hisapan jempol belaka.
Melihat pada pencapaian yang telah diraih pemeritahan Jokowi dan luapan lautan manusia dalam tema "Putih Bersatu" pada kampanye pamungkas mendukung pasangan 01 jelas membuat Jokowi tersenyum-senyum, sumringah tapi tak berlebihan seperti saya (penulis) misalnya. Tampaknya ada makna yang tersirat dari senyuman Jokowi yang penulis istilahkan sebagai Senyuman Jilid 4.
Mengapa jilid 4? Pada artikel sebelumnya penulis telah menulis beberapa prediksi tentang Jokowi dalam tage "Senyuman Jokowi jilid 1 di Sini, Jildi2 di Sini, dan jilid 3 di Sini.
Apa yang tesurat dari kampanye akbar pamungkasnya sebagaimana terpancar dari senyuman -maaf- ndesso-nya alias polos dan murni adalah berupa pesan kepada kubu lawan bahwa :
- Bangsa dan negara ini memerlukan Presiden berpengalaman untuk mengantarkannya menuju gerbang 2030 mencapai puncak keemasan ekonomi Indonesia
- Indonesia tidak akan bubar meskipun di sana-sini dihuni oleh sejumlah oposisi ekstrem yang setiap saat menrongrong wibawa pemerintah bahkan memprediksi akan hancur lebur.
- Fitnah sistematis tidak akan membuat rakyat Indonesia menjadi bodoh. Hati nurani dan akal sehat akan melumpuhkan pengaruh fitnah, rakyat akan cerdas memilih pemimpin yang santun dan terbukti handal.
- Jangan menangis kawan pada 17 April 2019 sore. Negara dan bangsa ini masih membutuhkan seni dalam beretika dan mampu berbuat besar dalam bersikap. Bukan omong besar, kekerasan, kasar dan fitnah "1001 malam: alias fitnah sistematis.
Jika tidak ada aral melintang dan atas izin Nya maka Tuhan yang Maha Kuasa akan mentakdirkan Jokowi kembali menjadi Presiden RI. Ia akan mengantarkan Indonesia tingal landas menuju era keemasan pada akhir jabatannya 2024 nanti. Presiden selanjutnya akan menerima tongkat estafet menuju pencapaian tersebut.
Kabar gembirakah ini bagi kita? Setidaknya senyum Jokowi memberi isyarat "jangan menangis, kawan.." heheheheee...
Salam persatuan dan kesatuan menuju Indonesia 2030
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H