Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

KPI Bukan Lembaga "Kaleng-kaleng"

1 April 2019   02:21 Diperbarui: 14 Agustus 2019   11:24 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi
dok. pribadi
Lihat microsite tombol No 1.710: Jumlah yang lihat atau lapor juga 52.340 pada tanggal 23 Februari 2013, lebih 6 tahun lalu. Oh My God...!!

Berdasarkan penjelasan di atas tampaknya KPI belum dapat diandalkan menjadi katalisator apalagi diandalkan untuk menjadi lembaga yang efektif dan efisien "menggebuk" lembaga penyiaran yang bandel terhadap regulasi penyiaran di Indonesia.

Kesan yang penulis tangkap adalah :

  • KPI masih jauh harapan. Masih jauh dari  goretan tinta emas yang tercantum dalam visi dan misinya
  • KPI belum dapat diandalkan sebagai katalisator bahkan ekseskutor pemberi sanksi terhadap lembaga penyiaran yang melanggar aturan penyiaran.
  • KPI belum bekerja secara efektif dan efisien meski telah dijejali oleh gerbong-gerbong berisi SDM yang berkulitas dan punya kapasitas dibidangnya. Dan lain-lain kesan.

Buktinya, lihatlah "jeritan" dari Papua yang disampaikan oleh pengadu punya nama samaran "Gak Usah" melaporkan tayangan alay masih "gentayangan" bisa menimbulkan generasi alay, katanya pada 11 Februari 2013 (kalau benar tanggalnya).

dok. pribadi
dok. pribadi
Jeritan berikutnya dari Sumut

dok. pribadi
dok. pribadi
Salah satu pengadu melaporkan pada 15 Desember 2016 tentang sarannya agar acara Sinetron dan Gosip tidak disiarkan pada pagi hari. Tidak bermutu, kata pelapor berinisial RK.

Sedangkan jeritan dari Aceh  berikut ini :

dok. pribadi
dok. pribadi
Saudara Zainal minta siaran Brownies yang menampilkan orang-orang LGBT dihentikan saja. Ia menulis (jika sistem IT KPI benar) pada 20 April 2018.

Apa yang terjadi saat ini? Efektifkah contoh laporan warga disebutkan di atas? Tampaknya tidak. 

Kita tahu KPI bukan "Jin Kartubi" yang cuma digosok-gosok lalu memejamkan mata langsung terpenuhi apa yang kita harapkan, tapi setidaknya KPI memiliki akses jelas, posisi yang meyakinkan dan sikap yang lebih tegas dalam menjalankan fungsinya. Bukankah negara telah memberikan akses dan kapasitas itu pada anda-anda? Siapa yang menghalang-halangi aktifitas Anda sehingga bergerak justru tidak independen?

Belajarlah pada counterparts anda di di luar negeri tentang bagaimana mereka disusun, menjalankan tugas, mendapat akses, diberi hak dan wewenang dan memberikan laporan yang tepat bagi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun