Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Calon Presiden-Wapres Alternatif Pun Menyerah Hadapi Demokrasi Bablas

22 Maret 2019   09:04 Diperbarui: 22 Maret 2019   10:03 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Tidak perduli :

Bentuk penyikapan : Apatis. Tidak mau memilih, Pasrah

Tindakan : Golput (tidak mau memilih)

3. Kebimbangan atau Ragu. 

Bentuk penyikapan : Sulit menentukan pilihan. 

Tindakan : Mencari pilihan alternatif

Kita soroti output ke 3 saja (Kebimbangan/ Ragu) yang dihadapi masyarakat sebagai salah satu output perang Cyber kedua kubu.  Semakin hari semakin dekat hari pencoblosan semakin rumit menentukan pilihan. Sikap yang muncul dari alam bawah sadar adalah "Mencari pilihan lain atau alternatif."

Mencari pilihan lain atau calon alternatif adalah perbuatan sia-sia dan tidak mungkin lagi terjadi, karena KPU pada 21 September 2018 telah menetapkan dua calon pasangan maju sebagai kandidat Presiden dan wakil presiden (wapres).

Meski logika mengatakan tidak mungkin tapi alam bawah sadar kembali ngelantur menuntut andai-andai. Seandainya pada saat itu KPU menetapkan 3 calon pasangan mungkin cerita akan berkata lain.  Setidak-tidaknya calon pemilih yang sedang ragu-ragu akan punya pilihan ke tiga guna menjembatani tidak memilih salah satupun dari ke dua calon yang telah sah.

Kembali berandai-andai. Jika saja KPU pada saat itu menetapkan 3 calon pasangan Presiden / Wapres, siapakah calon presiden ke tiga yang paling pas menurut pilihan rekan pembaca budiman. Sekadar membantu, apakah calon berikut ini masuk katagori pilihan pembaca?

1. Susilo Bambang Yudhoyono dan calon wapres pilihan (partai) nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun