Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humor

Calon Presiden Menurut "Pak Harto"

13 Desember 2018   13:19 Diperbarui: 21 Maret 2019   19:59 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi : www.vice.com, edit abanggeutanyo

Benarkah pernyataan tersebut? Mari kita periksa satu persatu :

Lemah dalam bidang membangun Nasionalisme

Sejak 1 dekade terakhir telah muncul olok-olok, membicarakan nasionalisme adalah sia-sia. Ketika idealisme kita memperlihatkan nasionalisme menjadi bahan tertawaan. Lebih penting mengurus perut dan kesejahteraan daripada membentuk nasionalisme sebut beberapa orang. Padahal nasionalsme dan masalah kesejahteraan adalah dua hal terpisah yang tidak bisa disandingkan.

Lemah dalam pengawasan roda pemerintahan

Mengenai hal ini bukan lagi menjadi rahasia. Bobroknya pengawasan roda pemerintahan tidak dapat disebutkan satu per satu untuk membuktikannya.Secara umum saja salah satu kasus pengawasan dana pembuatan E-KTP saja telah menjadi masalah besar hingga saat ini. Hampir segala urusan di kantor pemerintahan belum mampu melaksanakan the good government dalam bentuk pelayanan yang bersih dan pasti. Urusan administrasi di dinas-dinas tertentu masih ribet dan ujung-ujungnya dapat tertolong dengan cara keluarkan (duit) "dana pelicin," namanya.

Lemah dalam pengawasan penegakan hukum

Dalam bidang ini apalagi. Kalau disebut lemah banyak yang tidak setuju tapi faktanya memang lemah, buktinya koruptor tidak kapok-kapok. Dalam penjara pun bisa hidup bermewah-mewah. Yang benar pun bisa jadi salah.

Lemah dalam bidang Ekonomi

Menjadi negara yang maju dan mandiri masih jauh dari kenyataan. Yang terjadi adalah negara diperas oleh segelintir pemain dalam kelompok monopolistis dalam jaringan mafia Trust dan Kartel. Regulasi pemerintah tidak efektif menggoyahkan dominasi kerajaan Trust dan Kartel di hampir semua sendi Ekonomi dan Perdagangan

Jadi kesimpulan calon Presiden akan datang menurut pak Harto bisa siapa saja (Jokowi atau Prabowo), asalkan mengendurkan ketergantungan pada ekonomi dan politik pada Tiongkok. Dan Presiden ke depan harus mampu membangkitkan rasa nasionalisme pada bangsa du negara ini secara realistis. Tidak perlu malu disebut lebay. Tidak berkamuflase mengambil keuntungan dibalik isu nasionalisme dan tidak sekadar mampu menghafal atau menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dalam aneka ritme dan nada...Heheheeee.... 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun