Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SAA Taklukan ISIS Seluruh Suriah, Buka Jalan Rekonsiliasi

6 September 2017   11:46 Diperbarui: 6 September 2017   11:55 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah tank tua SAA berisi penuh pasukan kelelahan terseok-seok menahan beban kembali ke pangkalannya. Berlumur debu kendaraan tempur reyot dan peyot itu menderu-deru untuk tiba kembali dari front terdepan untuk digunakan kembali oleh kelompok pasukan SAA lainnya.

Dalam operasi kali ini tidak jelas dimana posisi milisi Hezbollah dan pasukan khusus Iran, IGRC serta pasukan bayaran PMC Rusia berada. Kemungkinan besar posisi mereka berada dii kawasan al-Biajat dan sekitarnya untuk menjaga serangan balasan ISIS atau sedang dalam persiapan ofensif ke Al-Bukamal di perbatasan Irak.

Kini kota DeZ telah dibebaskan lantas apakah perang akan usai?

Tidak seperti membalikkan telapak tangan perang tidak akan berakhir dengan mudah. Meski telah ada tanda-tanda akan perang Suriah akan berakhir namun perlu waktu untuk tuntas hingga akhir tahun ini terutama jika SAA memperoleh kepercayaan dari pemberontak dalam payung pasukan pembebasan Suriah (FSA) untuk rekonsiliasi dan perdamaian.

Dengan kalahnya ISIS maka damai Suriah kini tinggal dua langkah lagi yakni perdamaian dengan FSA dan mencapai kesepkatan dengan SDF/YPG.

Tampaknya kelompok terakhir menjadi snadungan atau setidaknya menjadi duri dalam daging bagi pemerintah jika tidak menemukan kesepakatan damai dengan SDF/YPG sebab AS telah mempersiapkan kelompok ini untuk maju dalam "ronde ke 2" perang di timur tengah dengan melatih, membiayai,memperkuat dan memperenjatai kelompok ini dengan sangat baik dan berlimpah ruah kekuatannya.

Bisa jadi sandungan baru jika pemerintah Assad tidak hati-hati menyikapinya. Oleh karena itu kini juga saatnya pemerintah Assad menerapakan pendekatan persuasif merangkul FSA. Pesan moral terhadap FSA telah jelas bahwa kekuatan SAA sangat kuat untuk menghadapi terorisme sehingga tak perlu kekuatan besar itu digunakan untuk memukul rakyatnya sendiri meskipun itu adalah risiko bagi pemberontak apalagi menjurus terorisme.

Jika FSA sudah dapat dirangkul tinggal setahap lagi mencapai damai di Suriah yakni setahap lagi hati-hati dengan duri dalam daging, SDF/YPG, hehehehee..

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun