Namun jika terjadi sebaliknya ternyata Arrow Israel tidak efektif melumat S-200 bisa jadi cukup rudal non balistik misal Scud menjadi alat pembuat gentar terutama Israel. Mungkin itu juga sebabnya mengapa Suriah mengancam Israel dengan -maaf- rudal sudah uzur jika tak pantas disebut rudal berkatagori usia "kakek-kakek."
Meski demikian ternyata Suriah masih menyimpan 800 rudal Scud berbagai tipe dan jenis katagori uzur tersebut maka hujan rudal Scud dalam jumlah besar ke arah israel setidaknya akan membuat tidak nyaman warga Israel.
Mengacu pada sumbe Defence.pk menyebutkan jumlah Scud Suriah kini hanya 800 unit saja. Dan jika mengacu pada data intelijen Israel menyebutkan bahwa rudal Scud Suriah kini hanya tinggal 10% saja (800 unit -red) berarti jumlah rudal Scud Suriah sebelum pecah perang saudara Suriah bisa mencapai 8 ribu unit.
Apa jadinya jika -sebut saja- 800 rudal Scud berbagai tipe itu menuju ke wilayah Israel, mampukah ratusan rudal Scud itu dapat dicegat kembali oleh rudal anti rudal Patriot misil anti misil Arrow atau sejenis dengan itu pada masa akan datang? Tidak terlalu mahalkah misil anti misil seharga 28 miliar rupiah sebiji itu dipakai untuk mencegat "kakek-kakek" penebar maut berkecepatan 5 Mach atau 1.7 km per detik (1.1 mi/s) pengangkut 4,4 ton bahan peledak buatan Uni Soviet tahun 1957 seperti Scud A misalnya.
Bisa atau tidak Israel mengantisipasi ancaman Suriah yang jelas Israel telah membuat lebih dahulu suasana gaduh menjadi lebih gaduh. Dampaknya Israel akan pusing tujuh keliling akibat coba mengambil "keuntungan" dari dalam konflik Suriah, kecuali jika Israel menyikapi lebih bijaksana dan hati-hati dimasa kini dan akan datang didalam menyikapi konflik Suriah.
Seluruh pengamatan di atas akan menjadi "lain" jika semua aksi tersebut berlatar belakang promosi senjata (misil anti misil) buatan Israel, hehehehee..
Salam Kompasiana
abanggeutanyo