Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Diancam Terus Menerus, Bumi Kita Tetap Aman?

6 Februari 2017   13:55 Diperbarui: 15 Februari 2017   09:09 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan terlalu serius dengan analisa itu tapi juga jangan meremehkannya sebab bisa saja itu terjadi sebagaimana Einstein juga mengalami hal sama ketika dituding idiot, bodoh bahkan gila saat memperkenal beberapa teorinya termasuk teori relatifitas fenomenal itu.

Sebaiknya jangan panik  tapi juga jangan meremehkan. Mengapa?

Karena Tuhan maha pencipta juga maha memelihara ciptaannya. Jika mengacu pada usia bumi mencapai 5 miliar tahun maka tak terhitung berapa miliar ancaman terhadap bumi pernah terjadi. Dan pada kenyataannya bumi tetap aman dari ancaman dari luar. Bahkan terjadi sebaliknya, bumi "ternoda" dan berpotensi rusak akiba ulah manusia sendiri yang tidak pandai berterimakasih pada bumi sendiri.

Izinkan penulis mengutip salah satu sumber pengertian dalam Al-Quran dai sumber rizkabahrul.blogspot 

Surah Al A’raf [7] Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan
 Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)

Penulis tidak mengetahui persis tapi yakin ajaran agama lain juga meyakini bahwa terdapat kesamaan bahwa Tuhan maha pencipta juga pasti menjaga dan merawat ciptaan Nya untuk makhluknya sendiri. (Mohon koreksi jika saya salah -red)

Pemerkosaan terhadap bumi terjadi dimana-mana dari desa hingga kota besar dan samudera paling  dalam sekalipun. Uji coba bom Termo nuklir, membuang limbah nuklir dan sampah olahan idustri, sampah pelastik, pengeboran minyak dan gas gagal atau salah sasaran, pengeboman akibat perang, penebangan pohon dan membabat hutan adalah contoh-contoh pemerkosaan itu. 

Merusak ekosistim dan lain-lain termasuk menyedot sumber daya alam secara massif telah membuat bumi berpotensi rusak akibat ulah manusia sendiri, bukan oleh asteroid atau pecahan galaksi atau meteorit atau obyek angkasa luar "lain" termasuk sosok "Alien" yang tak jelas jenis apa bentuknya hingga kini.

Jadi tak perlu cemas sebab Tuhan pemilik dan pemelihara alam semesta telah berjanji akan menjaga alam semesta ini hingga tiba pada waktunya yang Dia sendiri saja tahu kapan dan mengapa hal itu harus terjadi. 

Tugas kia adalah menjaga dan merawat alam terutama bumi tempat kita lahir, hidup, bekerja dan kemudian kembali pada Nya. Bukan membuat ia ternoda...

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun