Teori konspirasi, Freemasonry, iluminasi atau beselera Hollywood atau apapun tudingan minor lain terhadap hasil penelitian mengenai antariksa dan ancamannya pada bumi telah menyebabkan sangat sedikit orang menyimak fenomena alam tentang ancaman benda luar angkasa terhadap bumi. Padahal fakta ilmiah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi memperlihakan ada puluhan ribu ancaman benda angkasa "mengintai"bumi kita pada saat ini.
Salah satu sumber -sebut saja-space.com edisi 2011 lalu telah mengungkapkan total potensi benda angkasa menuju ke bumi mencapai 35 ribuan obyek, namun yang membahayakan bumi kira-kira hampir setengahnya atau 19.500 obyek. Dari sisi ukuran, paling berpotensi membahayakan bumi adalah obyek berukuran 3.300 kaki atau 1 km. Salah satunya adalah obyek dinamai WF9 yang diisebut-sebut akan"menerobos" lapisan angkasa bumi pada 16 Peb 2017.
Ancaman benda luar angkasa pada bumi kita bukan hal baru lagi. Sejak NASA mengembangkan teknologi visual yang mampu memperlihatkan pada manusia di jaman abad modern situasi dan kondisi luar angkasa semakin membuat kita takjub pada alam semesta. Namun di sisi lain maraknya informasi ancaman benda luar angkasa terhadap bumi juga telah terjadi belasan hingga puluhan tahun silam.
Dampaknya, satu sisi membuat kita semakin kokoh pada keyakinan betapa Tuhan semesta Alam ini memang maha kaya telah menciptakan dan memelihara alam semesta termasuk kita saat ini sedang berada di salah satu alam bagian terkecil alam semesta. Tapi di sisi lain pemberitaan itu membuat kita was-was. Mungkin seluruh dunia akan resah dan gelisah memikirkan nasib bumi ditimpa benda luar angkasa selebar 200 meter dengan panjang 1 km apalagi benda lebih besar dari itu, bukan?
Untuk tujuan tertentu NASA pun --terpaksa red-- berbohong seperti tudingan astronom Rusia Dyomin Damir Zakharovich sebagaimana dikutip pada metro.co.uk edisi 25 Januari 2017 lalu. ‘The object they call WF9 left the Nibiru system in October when Nibiru began spinning counter clockwise around the sun. Since then, NASA has known it will hit Earth. But they are only telling people now.’ sebut astronom itu meyakinkan dirinya memiliki data tentang ancaman benda angkasa itu tidak saja akan menghantam bumi melainkan juga akan menamatkan riwayatnya di atas punggung bumi.
Pada awal Januari 2017 lalu NASA telah mendeteksi akan ada sebuah obyek yang akan keluar dari solar sistem (sistim tata surya) akan berlayar ke arah bumi, tapi NASA meyakini benda tersebut akan melewati saja bumi kita sebagaimana juga dikutip pada sumber di atas.
Memang demikian informasi sedang marak di dunia berita tentang angkasa saat ini setelah salah satu ilmuan Rusia memperkirakan sebuah obyek akan menghantam bumi pada16 Pebruari 2017 akan datang. Zakharovic ilmuan tersebut mengaku memiliki data spesifikasi benda tersebut kira-kira sepanjang 2,2 km telah keluar dari Nibiru pada 27 Nopember 2016 lalu dan kini menjadi persoalan serius menuju ke bumi setelah melewati atmosfir bumi pada 16 Pebruari akan datang.
Benarkah analisis Zakharovich ataukah ia justru telah tenggelam dengan halusinasi ilmiahnya terlalu dalam? Siapakah ilmuan mengaku astromom telah membuat "sosok" WF9 begitu menegangkan? Baik mari kita simak sejenak siapa dia telah membuat dunia astronomi menjadi heboh meskipun hanya sesaat.
Penulis berusaha menggali informasi tentang astromer ini tapi tak banyak membantu. Tidak banyak yang mengenal Dyomin Damir Zakharovich. Salah satu mesin pencari mengarahkan ke godlikeproductions.com. Di sana ditemukan tanggapan dari diskusi bernuansa memperolok-olok doktor Zakharovich. "Maybe the Russians were not building bunkers for nuclear war but a NEO strike!!!!!!!," tulis salah satu tanggapan di sana.
Benarkah analisis Zakharovich? Jika benar obyek tersebut jatuh ke laut diduga akan menimbulkan tsunami dahsyat seluruh dunia. Jika itu terjadi maka pulau-pulau kecil akan dan kota-kta besar di tepi pantai akan merasakan getah amukan si WF9.
Jangan terlalu serius dengan analisa itu tapi juga jangan meremehkannya sebab bisa saja itu terjadi sebagaimana Einstein juga mengalami hal sama ketika dituding idiot, bodoh bahkan gila saat memperkenal beberapa teorinya termasuk teori relatifitas fenomenal itu.
Sebaiknya jangan panik tapi juga jangan meremehkan. Mengapa?
Karena Tuhan maha pencipta juga maha memelihara ciptaannya. Jika mengacu pada usia bumi mencapai 5 miliar tahun maka tak terhitung berapa miliar ancaman terhadap bumi pernah terjadi. Dan pada kenyataannya bumi tetap aman dari ancaman dari luar. Bahkan terjadi sebaliknya, bumi "ternoda" dan berpotensi rusak akiba ulah manusia sendiri yang tidak pandai berterimakasih pada bumi sendiri.
Izinkan penulis mengutip salah satu sumber pengertian dalam Al-Quran dai sumber rizkabahrul.blogspot .
Surah Al A’raf [7] Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)
Penulis tidak mengetahui persis tapi yakin ajaran agama lain juga meyakini bahwa terdapat kesamaan bahwa Tuhan maha pencipta juga pasti menjaga dan merawat ciptaan Nya untuk makhluknya sendiri. (Mohon koreksi jika saya salah -red)
Pemerkosaan terhadap bumi terjadi dimana-mana dari desa hingga kota besar dan samudera paling dalam sekalipun. Uji coba bom Termo nuklir, membuang limbah nuklir dan sampah olahan idustri, sampah pelastik, pengeboran minyak dan gas gagal atau salah sasaran, pengeboman akibat perang, penebangan pohon dan membabat hutan adalah contoh-contoh pemerkosaan itu.
Merusak ekosistim dan lain-lain termasuk menyedot sumber daya alam secara massif telah membuat bumi berpotensi rusak akibat ulah manusia sendiri, bukan oleh asteroid atau pecahan galaksi atau meteorit atau obyek angkasa luar "lain" termasuk sosok "Alien" yang tak jelas jenis apa bentuknya hingga kini.
Jadi tak perlu cemas sebab Tuhan pemilik dan pemelihara alam semesta telah berjanji akan menjaga alam semesta ini hingga tiba pada waktunya yang Dia sendiri saja tahu kapan dan mengapa hal itu harus terjadi.
Tugas kia adalah menjaga dan merawat alam terutama bumi tempat kita lahir, hidup, bekerja dan kemudian kembali pada Nya. Bukan membuat ia ternoda...
Salam Kompasiana
abanaggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H