Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Damai Suriah Edisi 14 (ala Rusia-Turki) Tak Butuh Pizza dan Vodka

1 Januari 2017   23:27 Diperbarui: 2 Januari 2017   00:21 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses damai Suriah sejak perang saudara meletus pada Maret 2011 lalu hingga di penghujung 2016 telah terlaksana 14 kali. Persetujuan damai terakhir diprakarsai -Rusia - Turki ditengah sejumlah upaya provokatif menggagalkan rintisan kedua negera tersebut oleh sejumlah peristiwa menegangkan. Kesepakatan damai terkini diprakarsai Rusia - Turki dan disponsori oleh Kazakhtan telah ditandatangai di ibukota Asatna, 29 Desember 2016 lalu. 

Perjanjian damai itu telah dirintis oleh Putin dan Erdogan saat kunjungan Presiden Turki ke Rusia dan sejumlah pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri kedua negara. Putin memberikan signal positif kesediaan Turki untuk bertemu di Astana saat ia memberi keterangan pers dalam kunjungannya ke Jepang pada Desember 2016 lalu. Kini kedua negara telah membuktikan rencana tersebut dan ibukota Astana menjadi saksi sejarah baru damai Suriah. 

Mengapa itu disebut terobosan baru karena dari 13 kali proses dan kesepakatan damai telah dicapai sebelumnya diprakarsai sejumlah negara dan UE bahkan PBB tidak menghasilkan kondisi damai sesungguhnya. Gencatan senjata atau penghentian permusuhan sementara pun tidak mencapai tujuan sesuai harapan selain menjadi momentum seluruh pihak  memperkuat kembali sistim pertahanan masing-masing.

Tapi kali ini Turki akhirnya bersedia membuka diri. Setelah sarat sorotan tudingan menjadi salah satu sponsor dalam perang Suriah, kini Turki membuka diri pada Rusia setelah fakta memperlihatkan dan menunjukkan ketahanan dan stabilitas dalam negeri Turki menjadi longgar bahkan usaha kudeta terhadap Erdogan pada Juli lalu adalah sebuah fakta usaha melemahkan posisi Erdogan di Turki oleh negara berpura menjadi teman Turki.

Proses damai Turki - Rusia masuk pada babak baru perdamian Suriah. Hubungan Turki - Rusia pun kian menghangat setelah jet tempur kedua AU negara itu terlibat bahu membahu menghancurkan posisi ISIS di kota Al-Bab. 

Akan tetapi apakah damai "made in" Turki - Rusia akan langgeng atau berhasil? Mari kita lihat perkembanganna sebelum mengambil kesimpulan damai kali ini sukses atau tidak dan mengapa hal itu terjadi.

Sebelum kesepakatanini telah digelar 12 kali upaya gencatan senjata untuk damai Suriah, antara lain adalah : 

  1. Usulan Perdamaian oleh Liga Arab ke-1 pada November 2011
  2. Usulan Perdamaian oleh Liga Arab ke-2 pada Desember 2011- Januari 2012
  3. Usulan proposal Rusia (dikenal dengan proposal VitalY Churkin) pada Februari 2012. Churkin adalah dubes Rusia untuk PBB saat itu.
  4. Usulan Koffi Annan (dikenal dengan istilah six-points Peace Plan for Syria) pada Maret 2012
  5. Pertemuan pembicaraan damai Jenewa 1 (30 Juni 2012)
  6. Usulan Lakhdar Brahimi pada Agustus 2012. Lakhdar adalah wakil PBB untuk menjadi negosiator damai Suriah
  7. Inisiatif Damai oleh AS-Rusia (Mai 2013)
  8. Pertemuan Jenewa 2 (23–31 January 2014)
  9. Proposal Staffan Domingo de Mistura (29 Juli 2015) de Mistura adalah utusan PBB untuk damai Suriah menggantikan Lakhdar sejak 10 Juli 2014.
  10. Genjatan senjata Zabadani (24 September 2015). Atas permintaan PBB, kepungan terhadap ratusan pemberontak dari desa Al-Fou’aa and Kafraya di Provinsi Idlib pada 26 September 2015 dibebaskan sehingga ribuan warga dan ratusan pemberontak dievakuasi ke luar dari dua desa yang dikepung selama 6 bulan oleh tentara Suriah.
  11. Pertemuan International Syria Support Group (ISSG) di Wina, Austria (30 Oktober 2015). Sebanyak 17 negara berpengaruh terkait konflik Suriah bernegosiasi untuk memberi bantuan perdamaian pada Suriah
  12. Pertemuan Jenewa (sepakat disebut dengan Jenewa III) pada 1 Pebruari 2016. Sebanyak 36 sayap organisasi dan milisi dukungan Arab Saudi serta YPG, Al-Nusra dan IS diputuskan tidak diundang PBB. Utusan yang diundang adalah the High Negotiations Committee (HNC). Ketua DELEGASI dipimpin oleh Asaad al-Zoubi. Sementara delegasi Suriah dipimpin dubes Suriah untuk PBB, Bashar Jafaari.
  13. Perjanjian damai usulan AS dan Rusia  pada 10/9/2016 di Jenewa Swiss. 
  14. Kesepakatan damai usulan Turki - Rusia - Iran, 29 Desember 2016 di Astana, Kazakhstan,

Kesepakatan damai usulan Turki - Rusia, 29 Desember 2016 

Proses damai dicapai Turki dan Rusia kali ini tak kalah rumit dengan sejumlah proses damai telah digelar sebelumnya. Perdamaian kali ini tidak melibatkan ISIS, Al Nusra, SDF/ YPG dan kelompok FSA moderat dukungan AS bahkan AS senidiri. Selain itu juga tidak melibatkan kelompok kuat dalam tubuh FSA yaitu Jaysh al-Islam (Army of Islam) dan  (akhinya) Ahrar al-Sham juga tidak terlibat. 

Untuk mengetahui ada apa dibalik proses damai itu dan apa perkembanganna serta akan seperti apa nasib damai "made in" Turki - Rusia mari kita lihat beberapa hal dibalik itu sebagai berikut :

Sehari sebelum perdamaian dilaksanakan Menteri Pertahan Rusia mengatakan ada 14 kelompok FSA akan terlibat dalam perdamaian yaitu : .  Namun dua hari setelah damai itu salah satu pejabat kelompok FSA di front utara menolak damai itu karena tidak dilibatkan. "Free Syrian Army Southern Front spokesperson Major Issam al-Rees rejects the Russian-Turkish brokered ceasefire because they weren't invited to the talks," sebut sumber  twitter.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun