Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Setia pada Serdadu Suriah Jilid 2

10 Desember 2016   13:37 Diperbarui: 10 Desember 2016   19:33 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan AS itu memang unik, karena SDF/YPG tidak mendapat dukungan ketika kelompok itu menjadi target serangan Turki. Selain itu, niat AS menggempur ibukota ISIS (Raqqa) telah tertunda dua kali sejak Juni 2016 lalu. Hingga kini posisi SDF/PG berada pada jarak 35-32 km ke kota Raqqa. Unik, seolah-olah "menantikan" kehadiran SAA dari sisi selatan kota itu guna melihat aksi dan kekuatan SAA berbenturan dengan SDF/YPG dalam skala besar

TURKI

Di bagian utara sepanjang perbatasan dengan Turki. Dan masih dibagian utara, pasukan Turki --dengan alasan membantu FSA melawan ISIS -- semakin jelas memperlihatkan ambisi sesungguhnya dibalik kampanye menghancurkan ISIS. Kampanye membebaskan kota dan kawasan Jarablus berkembang biak menjadi pembebasan kawasan Eufrat barat lalu bertambah lagi menjadi pembebasan Al-Bab dan Manbij di Eufrat timur.  

Erdogan kian tak kuasa menyembunyikan ambisinya yang selama ini terpendam dibalik issue teroris dan Assad. Kini Erdogan lebih lantang. Pernyataan mengandung maklumat perang disampaikan dengan jelas dan terbuka pada dunia tentang maksud dan tujuan kehadiran pasukan Turki di Suriah dalam rangka pembebasan Suriah dari rezim Assad sebagaimana dilontarkan Erdogan baru-baru ini.

 "We are there to bring justice. We are there to end the rule of the cruel Assad, who has been spreading state terror." Sebut Erdogan pada 29 Nopember lalu seperti dikutip di europe.newsweek 

ISRAEL

Di sekitar perbatasan Israel - Suriah ada kawasan dataran tinggi, Golan, Di kawasan itu dan kota besar Quneitra, AD dan AU Israel sering menyerang posisi SAA dan afiliasinya sedang terlibat perang dengan pmeberontak Suriah (FSA) dan kelompok ISIS.

Dengan alasan adanya penembakan mortir atau tembakan apapun ke wilayahnya --tanpa perlu mengetahui asal dan sumber ledakan-- pasukan Israel (IDF) tak segan-segan meluncurkan aneka serangan balasan, pengeboman melalui serangan misil udara ke darat maupun tembakan altileri. Bahkan misil permukaan ke permukaan pun kian sering menghajar kota terdekat perbatasan dan mendarat ke dalam kawasan Suriah.

Menurut catatan penulis Israel telah menyerang posisi SAA selama perang Suriah sebanyak 69 kali sejak 11 November 2012. (Tentang hal ini akan dibuat analisa terpisah pada tulisan lain)

AS dan sekutu

Di luar itu, sekali-sekali AS, Australia, Belgia dan sekutu dengan alasan tertentu -meski dengan alasan human Error--  terbukti menyerang posisi SAA hingga menewaskan 70-an pasukan SAA pada September lalu ketika sedang berlangsung pertempuran melawan ISIS di luar kota Deir Ezzor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun